Daftar Pemenang Piala Citra FFI 2025, Film dan Aktor Terbaik Tahun Ini

Jumat, 21 November 2025 | 12:04:12 WIB
Daftar Pemenang Piala Citra FFI 2025, Film dan Aktor Terbaik Tahun Ini

JAKARTA - Festival Film Indonesia (FFI) 2025 kembali menjadi ajang bergengsi bagi sineas Tanah Air, menampilkan karya-karya terbaik sepanjang tahun. Malam puncak yang digelar pada Kamis, 20 November 2025, menghadirkan momen bersejarah bagi para pemenang Piala Citra di berbagai kategori.

Ajang ini bukan hanya merayakan kualitas film, tetapi juga menghargai kerja keras sutradara, aktor, penulis skenario, dan seluruh kru di balik layar. Setiap kategori menunjukkan perkembangan perfilman Indonesia yang kian beragam dan kreatif.

Kehadiran para aktor dan aktris ternama di red carpet membuat malam penghargaan semakin meriah. Penonton dan media turut menyaksikan drama, emosi, dan apresiasi yang pantas diberikan kepada para pemenang.

Kategori Film Cerita Panjang dan Sutradara

Film Pangku berhasil meraih penghargaan Film Cerita Panjang Terbaik, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu karya paling berpengaruh tahun ini. Kemenangan ini menunjukkan apresiasi juri terhadap kualitas cerita, akting, dan produksi film tersebut.

Sementara itu, Yandy Laurens menyabet Sutradara Terbaik untuk film Sore: Istri dari Masa Depan. Karya sutradara ini dinilai sukses mengemas tema emosional dengan visualisasi dan narasi yang kuat.

Penghargaan Aktor dan Aktris Terbaik

Di kategori akting, Ringgo Agus Rahman berhasil meraih Pemeran Utama Pria Terbaik melalui film Panggil Aku Ayah. Penampilan penuh emosi dan naturalnya dinilai memukau para juri.

Sedangkan Sheila Dara Aisha menjadi Pemeran Utama Perempuan Terbaik berkat akting menakjubkannya di Sore: Istri dari Masa Depan. Chemistry dan ekspresi karakter yang ditampilkan membuatnya layak mendapatkan penghargaan ini.

Untuk kategori pendukung, Omara Esteghlal berhasil menyabet Pemeran Pendukung Pria Terbaik lewat film Pengepungan Di Bukit Duri. Sementara Christine Hakim memperoleh Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik berkat perannya di Pangku, menambah daftar prestasi film tersebut.

Kategori Skenario dan Dokumenter

Dalam ranah penulisan, Reza Rahadian & Felix K Nesi memenangkan Penulis Skenario Asli Terbaik untuk Pangku. Sedangkan Widya Arifianti & Sabrina Rochelle Kalangie memperoleh Penulis Skenario Adaptasi Terbaik melalui film Home Sweet Loan.

Penghargaan untuk karya dokumenter juga menjadi sorotan. Tambang Emas Ra Ritek dinobatkan sebagai Film Dokumenter Panjang Terbaik, sedangkan Sie meraih Film Dokumenter Pendek Terbaik. Juri memberikan penghargaan khusus Pilihan Dewan Juri Akhir Film Dokumenter kepada Satu Langkah Lagi sebagai apresiasi tambahan.

Film Animasi dan Cerita Pendek

Di kategori animasi, film Jumbo mendapatkan penghargaan Film Animasi Panjang Terbaik. Film ini juga berhasil meraih Piala Antemas, menegaskan dominasi karya animasi tersebut di festival tahun ini.

So I Pray berhasil menjadi Film Animasi Pendek Terbaik, menonjolkan kreativitas dan teknik animasi yang inovatif. Sementara itu, Sammi, Who Can Detach His Body Parts memenangkan Film Cerita Pendek Terbaik, menunjukkan bahwa kualitas cerita pendek Indonesia juga patut diperhitungkan.

Teknis Produksi dan Musik

Dalam kategori teknis, Ical Tanjung, I.C.S. meraih Pengarah Sinematografi Terbaik untuk film Pengepungan Di Bukit Duri. Penataan visual yang memukau menjadi salah satu faktor penilaian utama.

Eros Eflin mendapatkan penghargaan Pengarah Artistik Terbaik melalui Pangku, sedangkan tim efek visual dari Abby Eldipie, Kalvin Irawan, Qanary Studio, LMN Studio, GAJAFX, dan NO3G Visual Effects dianugerahi Penata Efek Visual Terbaik untuk Pengepungan Di Bukit Duri.

Sementara itu, Hendra Adhi Susanto menjadi Penyunting Gambar Terbaik melalui Sore: Istri dari Masa Depan, sedangkan Ridho Fachri & Indrasetno Vyatrantra meraih Penata Suara Terbaik melalui Home Sweet Loan.

Aghi Narotama memperoleh Penata Musik Terbaik untuk Pengepungan Di Bukit Duri, dan pencipta lagu tema terbaik diraih oleh Gerald Situmorang, Iga Massardi, & Asteriska lewat Terbuang Dalam Waktu (Sore: Istri dari Masa Depan).

Kategori Pendukung dan Penghargaan Khusus

Penghargaan pendukung lainnya juga diumumkan, termasuk Penata Rias Terbaik yang dimenangkan Novie Ariyanti untuk Pengepungan Di Bukit Duri. Penata Busana Terbaik diraih oleh Victoria Esti Wahyuni melalui The Shadow Strays.

Karya kritik film terbaik dianugerahi kepada Catra Wardhana melalui esai Rambut Dalam 'Nana', Tempat Trauma dan Rahasia Digelung Bersama. Kategori ini menyoroti pentingnya perspektif kritis dalam industri film.

Piala Antemas dan Pengabdian Seumur Hidup

Seperti disebut sebelumnya, film Jumbo juga meraih Piala Antemas, menegaskan kualitasnya yang luar biasa di ranah animasi panjang.

Sementara itu, penghargaan untuk Pengabdian Seumur Hidup untuk Film diberikan kepada El Manik (Pemeran), Franki Raden (Penata Musik), dan Hendrick Gozali (Produser). Penghargaan ini menghormati dedikasi luar biasa bagi dunia perfilman Indonesia.

Pilihan Penonton FFI 2025

Selain penilaian juri, FFI 2025 juga membuka kategori pilihan penonton. El Putra Sarira terpilih sebagai Aktor Pilihan Penonton, sementara Leya Princy memperoleh Aktris Pilihan Penonton lewat film Rangga & Cinta.

Film Rangga & Cinta juga menjadi Film Pilihan Penonton, menunjukkan dukungan masyarakat terhadap kisah dan produksi film tersebut. Hal ini menegaskan bahwa penonton tetap menjadi salah satu penentu sukses sebuah film di Indonesia.

Festival Film Indonesia 2025 menegaskan bahwa kualitas karya perfilman Tanah Air terus berkembang. Dari cerita panjang, animasi, dokumenter, hingga akting dan teknis produksi, semua kategori menunjukkan kreativitas dan profesionalisme sineas Indonesia.

Dengan keberagaman pemenang, FFI 2025 diharapkan dapat mendorong generasi baru pembuat film untuk terus berkarya dan meningkatkan standar perfilman nasional. Malam puncak ini menjadi momen bersejarah yang mengapresiasi seluruh elemen industri film Tanah Air.

Terkini