JAKARTA - Popularitas kuliner Indonesia terus meningkat, namun ada satu hidangan yang selalu berhasil mempertahankan pamornya meski banyak varian soto hadir bersaing. Soto Kudus tetap menjadi primadona karena cita rasanya yang khas dan penyajian tradisional yang melekat sejak dahulu.
Hidangan ini memiliki karakter unik yang tidak mudah ditemukan pada soto dari daerah lain. Kuah beningnya menghadirkan rasa ringan yang tetap kaya rempah, sementara penyajian dalam mangkuk porselen kecil memberikan kesan autentik.
Banyak orang menjadikan soto Kudus sebagai penghangat tubuh di tengah cuaca dingin atau saat hujan turun. Kehangatan yang muncul dari perpaduan jahe, serai, ayam kampung, dan daun jeruk menciptakan sensasi nyaman yang mengingatkan pada masakan rumahan.
Soto Kudus juga menyimpan nilai nostalgia bagi berbagai kalangan. Perpaduan rasa gurih lembut dan aroma rempah membuat hidangan ini terasa sederhana namun sangat berkesan.
Tidak hanya enak, soto Kudus juga fleksibel dalam penyajiannya. Ada yang menikmati langsung dengan nasi dalam mangkuk, dan ada pula yang memilih menyantap nasi secara terpisah.
Keistimewaan lainnya ada pada keberagaman lauk pendamping yang tersaji di hampir semua warung soto Kudus. Lauk seperti sate usus, sate telur puyuh, tempe goreng, dan perkedel kentang menjadi pelengkap wajib bagi para penikmatnya.
Pada kesempatan ini, hidangan khas kota kretek tersebut kembali menjadi sorotan bersamaan dengan ulasan resep soto Kudus lengkap beserta tiga lauk paling populer yang biasa menyertainya. Pembahasan ini disusun pada Rabu, 19 November 2025 untuk menghadirkan panduan memasak yang lengkap bagi pembaca.
Resep Soto Kudus yang Menjadi Favorit Banyak Keluarga
Resep otentik soto Kudus berikut merupakan bagian dari buku “Step by Step 25 Resep Sop dan Soto Kuah Bening ala Sisca Soewitomo” terbitan tahun 2015. Pengolahan bumbu dan penggunaan ayam kampung menjadi kunci utama terciptanya kuah bening yang harum dan gurih.
Bahan utama yang dibutuhkan terdiri dari satu ekor ayam kampung seberat sekitar 900 gram yang dipotong menjadi empat bagian. Dua liter air digunakan sebagai dasar untuk membuat kuah yang bening dan kaya rasa.
Tambahan 10 cm jahe, dua batang serai, dan lima lembar daun jeruk memberikan aroma hangat pada kuah. Bahan pelengkap seperti 100 gram taoge, tiga sendok makan kecap manis, dan irisan bawang merah juga berperan penting dalam penyajian.
Untuk menciptakan rasa rempah yang lembut, diperlukan bumbu halus berisi bawang putih, jintan sangrai, ketumbar sangrai, kemiri sangrai, kunyit bakar, garam, dan merica bubuk. Takaran yang tepat membantu menghadirkan rasa khas tanpa membuat kuah menjadi terlalu tajam.
Bahan taburan berupa irisan seledri menjadi elemen yang membuat soto semakin segar. Sambal kecap yang dibuat dari cabai rawit hijau, bawang putih, dan kecap manis melengkapi rasa pedas manis yang pas.
Tahapan memasak dimulai dengan menumis bawang merah, bumbu halus, jahe, serai, dan daun jeruk hingga harum. Setelah itu masukkan ayam dan aduk hingga berubah warna sebelum menuangkan dua liter air ke dalam panci.
Ayam dimasak sampai lunak sebelum akhirnya diangkat dan disuwir untuk penyajian. Kecap manis ditambahkan untuk memberikan warna dan rasa yang khas tanpa mengubah karakter bening kuahnya.
Untuk membuat sambal kecap, tumis cabai rawit hijau dan bawang putih sebentar sebelum dihaluskan dan dicampur dengan kecap. Sambal ini menjadi pendamping yang selalu ada di meja makan para penikmat soto Kudus.
Penyajian dilakukan dengan menata taoge, suwiran ayam, dan telur rebus dalam mangkuk. Kemudian tuang kuah panas di atasnya dan beri taburan seledri serta sambal kecap sesuai selera.
Soto Kudus paling nikmat disajikan saat hangat karena kuah beningnya semakin terasa segar dan gurih. Penggunaan ayam kampung membantu kaldu menjadi lebih harum dan berisi sehingga menghasilkan rasa yang lebih mendalam.
Tiga Lauk Pelengkap Soto Kudus yang Paling Digemari
Selain kuah dan bumbunya yang khas, soto Kudus semakin lengkap dengan hadirnya berbagai lauk pendamping. Tiga lauk berikut merupakan yang paling umum ditemukan dan menjadi favorit banyak orang.
1. Perkedel Kentang
Perkedel kentang selalu menjadi sajian pelengkap yang cocok untuk soto Kudus karena teksturnya yang lembut dan gurih. Resep yang digunakan merujuk pada kreasi Icha Irawan yang dikenal dengan teknik membuat perkedel tidak mudah hancur.
Bahan yang dibutuhkan meliputi tiga buah kentang, irisan bawang merah dan bawang putih, satu butir telur, seledri, garam, kaldu bubuk, dan merica. Teknik pemisahan putih telur dan kuning telur menjadi kunci agar perkedel memiliki tekstur yang kokoh.
Langkah memasak dimulai dari menggoreng kentang hingga matang dan kemudian menghaluskannya. Setelah itu tumis bawang merah serta bawang putih hingga harum sebagai dasar rasa perkedel.
Campurkan kentang halus, tumisan bawang, kuning telur, bumbu, dan seledri hingga merata. Kemudian bentuk adonan menjadi bulat-bulat kecil sesuai ukuran yang diinginkan.
Celupkan adonan tersebut ke putih telur sebelum digoreng agar bentuknya tidak cepat hancur. Goreng dengan api sedang dan balik secukupnya hingga matang sempurna.
Hasil perkedel akan memiliki tekstur padat namun tetap lembut di bagian dalam. Hidangan ini menjadi pasangan ideal bagi soto Kudus karena memberikan rasa gurih tambahan tanpa mendominasi kuah.
2. Sate Telur Puyuh Pindang
Lauk ini sering ditemukan di warung soto maupun angkringan karena rasanya yang manis gurih. Resepnya menggunakan teh celup untuk menghasilkan warna cokelat tua khas telur pindang.
Bahan-bahannya antara lain 30 telur puyuh, teh celup, gula jawa, bumbu halus berupa bawang merah dan bawang putih, serta bumbu cemplung seperti daun salam dan lengkuas. Tambahan kecap manis, garam, gula, dan kaldu bubuk mempertegas cita rasanya.
Langkah pertama adalah merebus telur puyuh hingga matang kemudian mengupas kulitnya. Setelah itu rebus air bersama bumbu halus, kecap, dan bumbu cemplung hingga mendidih.
Masukkan telur puyuh ke dalam rebusan tersebut dan masak hingga warnanya berubah menjadi cokelat pekat. Diamkan semalaman agar bumbu meresap sebelum dipanaskan kembali keesokan harinya.
Tusuk telur tersebut masing-masing tiga butir dalam satu tusukan sebagai penyajian. Rasanya yang manis gurih membuat sate telur puyuh menjadi lauk favorit pendamping soto Kudus.
3. Sate Usus Ayam
Sate usus ayam menjadi lauk yang hampir selalu ada di warung soto Jawa Tengah. Teksturnya yang kenyal dan bumbu pedas gurih membuatnya cocok disajikan bersama kuah soto yang bening.
Bahan yang digunakan terdiri dari setengah kilogram usus ayam, jeruk nipis, bumbu halus, daun salam, daun jeruk, lengkuas, jahe, serta serai. Tambahan ketumbar, merica, garam, gula, penyedap, dan air asam jawa melengkapi bumbunya.
Proses pembuatan diawali dengan mencuci usus dan melumuri jeruk nipis lalu mendiamkannya selama 15 menit. Rebus usus bersama daun jeruk untuk mengurangi aroma yang terlalu tajam.
Setelah itu tumis bumbu halus dan bumbu cemplung hingga harum sebagai dasar rasa. Masukkan usus yang telah direbus lalu aduk hingga meresap dan bumbui sesuai selera.
Diamkan hingga dingin sebelum ditusuk menjadi sate. Hidangan ini dapat langsung disajikan atau dibakar sebentar untuk mendapatkan aroma smokey yang lezat.
Sate usus memberikan sensasi berbeda berkat teksturnya yang kenyal dan gurih. Perpaduan ini menjadi kombinasi menarik ketika dinikmati bersama soto Kudus yang kuahnya lebih ringan.