Harga Pangan Hari Ini: PIHPS Rilis Pergerakan Komoditas Penting di Pasaran

Jumat, 21 November 2025 | 10:06:08 WIB
Harga Pangan Hari Ini: PIHPS Rilis Pergerakan Komoditas Penting di Pasaran

JAKARTA - Pergerakan harga berbagai komoditas pangan kembali menjadi sorotan karena menunjukkan dinamika yang cukup terasa bagi masyarakat. Kondisi ini tergambar dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dirilis pada Jumat pagi.

Pergerakan Harga Sayuran Utama di Pasaran

Laporan PIHPS mencatat bahwa bawang merah berada pada kisaran harga Rp40.000 per kilogram pada awal hari. Angka ini memperlihatkan bahwa kebutuhan pokok berbasis tanaman umbi tersebut masih menjadi perhatian utama bagi rumah tangga.

Selain bawang merah, harga cabai rawit merah juga tercatat sebesar Rp28.000 per kilogram. Komoditas tersebut sering kali memengaruhi stabilitas pengeluaran rumah tangga karena menjadi bahan masakan yang hampir selalu dibutuhkan.

Bawang putih pun masuk dalam daftar komoditas yang dipantau, dengan harga di tingkat pedagang eceran berada di kisaran Rp30.000 per kilogram. Bumbu dasar ini tetap menjadi salah satu produk yang sensitif terhadap perubahan harga.

PIHPS menegaskan bahwa seluruh data yang disampaikan berasal dari pemantauan langsung di berbagai wilayah. Informasi tersebut diupdate setiap hari untuk memastikan gambaran yang akurat bagi masyarakat.

Kondisi Harga Beras dari Berbagai Kualitas

Komoditas beras yang merupakan kebutuhan utama seluruh lapisan masyarakat juga turut dicatat secara rinci. Pada laporan yang sama, beras kualitas bawah I dibanderol Rp14.000 per kilogram.

Sementara itu, beras kualitas bawah II tercatat berada di harga Rp13.000 per kilogram. Perbedaan antara kedua kategori tersebut menggambarkan variasi mutu dan penanganan pascapanen.

Pada kategori menengah, beras kualitas medium I berada di angka Rp15.300 per kilogram. Sedangkan beras medium II tercatat sebesar Rp14.300 per kilogram pada pemantauan hari tersebut.

Data PIHPS juga menunjukkan harga beras kualitas super I yang mencapai Rp16.000 per kilogram. Untuk beras super II, harga berada sedikit lebih rendah yaitu Rp15.500 per kilogram.

Dengan rincian yang cukup lengkap ini, konsumen mendapatkan gambaran mengenai variasi mutu beras yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Para pedagang pun menjadi lebih mudah memantau fluktuasi harian.

Harga Cabai, Daging, dan Gula Mengalami Variasi

Selain rawit merah, cabai merah besar juga menunjukkan pergerakan harga di pasaran dengan posisi berada pada kisaran Rp52.000 per kilogram. Komoditas ini dikenal cukup labil terutama menjelang musim tertentu.

Cabai merah keriting pada hari yang sama tercatat berada di harga Rp56.100 per kilogram. Angka tersebut menunjukkan bahwa produk cabai secara umum masih menduduki jajaran komoditas yang sering mengalami kenaikan.

Untuk cabai rawit hijau, PIHPS melaporkan harga Rp22.000 per kilogram. Harga ini masih tergolong stabil dibanding jenis cabai lainnya yang cenderung lebih fluktuatif.

Tidak hanya sayuran, komoditas protein hewani seperti daging ayam ras juga dipantau dan tercatat di harga Rp37.500 per kilogram. Harga ini menjadi salah satu indikator penting dalam kebutuhan dapur masyarakat.

Sementara itu, daging sapi kualitas I berada pada harga Rp120.000 per kilogram dalam laporan tersebut. Adapun daging sapi kualitas II dijual pada kisaran Rp110.000 per kilogram sehingga memberikan pilihan bagi konsumen.

PIHPS juga mencatat harga gula pasir sebagai salah satu barang yang cukup sensitif. Untuk kualitas premium, gula berada di harga Rp19.000 per kilogram.

Gula pasir lokal dijual dengan harga lebih rendah yaitu Rp16.000 per kilogram. Perbedaan ini mencerminkan mutu produk sekaligus segmentasi konsumen.

Minyak Goreng dan Telur Masih Jadi Komoditas Sorotan

Pada kategori minyak goreng, harga minyak curah tercatat sebesar Rp19.000 per liter. Produk ini menjadi pilihan utama bagi sebagian besar rumah tangga karena dianggap lebih ekonomis.

Minyak goreng kemasan bermerek I dilaporkan berada pada harga Rp22.000 per liter. Produk bermerek biasanya memiliki stabilitas harga yang lebih konsisten dibanding minyak curah.

Untuk minyak kemasan bermerek II, harga berada di kisaran Rp19.500 per liter. Angka tersebut memberikan alternatif tambahan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan belanja.

Selain minyak, telur ayam ras juga menjadi salah satu komoditas yang terus dipantau. PIHPS melaporkan bahwa telur ayam dijual sebesar Rp29.000 per kilogram pada hari itu.

Telur sering dijadikan indikator karena merupakan sumber protein murah yang banyak dibeli oleh masyarakat. Stabilitas harganya sangat memengaruhi pengeluaran rumah tangga.

Data yang disampaikan PIHPS secara keseluruhan menggambarkan kondisi harga kebutuhan pokok yang dapat berubah sewaktu-waktu. Dengan adanya pemantauan rutin ini, masyarakat dapat menyesuaikan anggaran belanja secara lebih bijak.

Laporan harian tersebut juga menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyusun langkah antisipasi jika terjadi lonjakan harga. Pemantauan yang konsisten diperlukan untuk menjaga kestabilan pasokan.

Harga pangan yang tercatat tidak hanya digunakan oleh konsumen, tetapi juga oleh pelaku usaha, pedagang, hingga pemangku kebijakan. Informasi tersebut menjadi alat kontrol utama dalam rantai distribusi pangan.

Dengan fluktuasi yang tercatat pada berbagai komoditas, masyarakat diimbau untuk terus memperbarui informasi harga. Hal ini penting agar keputusan belanja dapat dilakukan secara lebih terarah.

Selain itu, pemantauan harga juga membantu pelaku usaha kecil untuk menyesuaikan strategi penjualan. Kondisi pasar dapat berubah dengan cepat dan membutuhkan respons yang tepat.

PIHPS sebagai lembaga pemantau harga strategis memiliki peran penting dalam menjaga transparansi pasar. Data yang mereka sajikan memberi gambaran aktual mengenai situasi pangan nasional.

Melalui laporan ini, konsumen bisa mempelajari pola harga dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan terbaik dalam pengelolaan anggaran rumah tangga.

Dengan gambaran lengkap mengenai komoditas pokok, masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi kenaikan harga. Pemahaman ini juga membantu menjaga kestabilan konsumsi sesuai kebutuhan.

Terkini