Pemerintah Rencanakan Bank Koperasi Baru Perkuat Ekonomi Desa Merah Putih

Jumat, 21 November 2025 | 08:03:16 WIB
Pemerintah Rencanakan Bank Koperasi Baru Perkuat Ekonomi Desa Merah Putih

JAKARTA - Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, mengungkapkan pemerintah tengah menjajaki pembentukan bank koperasi baru. Tujuannya untuk memperluas akses permodalan dan pembiayaan sektor riil koperasi dari Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).

Rencana ini dilakukan melalui skema patungan antar koperasi, menyusul penawaran sejumlah bank yang saat ini sedang dipelajari. Ferry tidak merinci jumlah maupun nama bank yang dimaksud, namun menegaskan proses penjajakan masih berlangsung.

“Ada beberapa bank yang ditawarkan kepada kami. (Skemanya) Teman-teman dari koperasi bisa patungan (membeli saham bank). Kita akan lihat (nanti),” kata Ferry dalam acara Temu Mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Jakarta.

Langkah ini diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan modal yang meningkat untuk mendukung KDKMP. Dengan begitu, koperasi desa dapat lebih kuat memasuki sektor produksi, distribusi, logistik, dan pengelolaan gerai modern.

Penguatan LPDB dan Pembiayaan Koperasi

Ferry menegaskan pemerintah akan mendorong LPDB Koperasi agar berperan lebih kuat dalam pembiayaan koperasi. Upaya ini sejalan dengan rencana memperluas kapasitas koperasi dalam mendukung program KDKMP di seluruh desa.

“Kita akan lipat gandakan kekuatan pembiayaan koperasi. LPDB pun akan kita dorong untuk menjadi lembaga pembiayaan yang jauh lebih kuat,” ujar dia.

Penguatan struktur pembiayaan ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam membangun 80.000 KDKMP. Program ini mencakup pembangunan gerai desa, apotek dan klinik desa, jaringan logistik, budidaya pangan, serta pengembangan industri rumahan skala koperasi.

Peningkatan kapasitas LPDB juga bertujuan agar koperasi memiliki akses dana yang cukup untuk menjalankan usaha produktif. Dukungan ini akan memperkuat ekosistem ekonomi desa yang berkelanjutan dan mandiri.

Membangun Ekosistem Ekonomi Desa Berbasis Koperasi

Menkop menegaskan bahwa pembentukan bank koperasi baru dan penguatan LPDB menjadi bagian dari pembangunan ekosistem ekonomi desa. Program ini selaras dengan prinsip ekonomi konstitusi Pasal 33 UUD 1945, yang menekankan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.

Dengan dukungan pembiayaan yang memadai, koperasi desa dapat mengelola gerai, distribusi produk, dan usaha produksi dengan lebih optimal. Hal ini akan meningkatkan kapasitas ekonomi lokal sekaligus membuka lapangan kerja di desa.

Direktur Utama LPDB Koperasi, Krisdianto Soedarmono, mengatakan bahwa LPDB akan meningkatkan dukungan pembiayaan produktif bagi koperasi. Fokusnya adalah mendorong produksi barang kebutuhan sehari-hari yang nantinya akan mengisi gerai KDKMP.

"Dengan koperasi yang solid dan memperoleh dukungan pembiayaan yang cukup, maka diharapkan program Koperasi Merah Putih dapat berjalan sesuai target,” kata Krisdianto.

Sinergi Koperasi Mitra dan Pembangunan Gerai Desa

LPDB mencatat sebanyak 82.707 KDKMP telah berbadan hukum. Pembangunan fisik gerai desa dilakukan melalui kerja sama dengan BUMN PT Agrinas Pangan Nusantara dan didukung personel TNI untuk memastikan target operasional tercapai.

Selain itu, sebanyak 67 dari 75 koperasi mitra yang diundang hadir dalam pertemuan dan menyatakan komitmen mendukung program. Dukungan diberikan melalui pendampingan, kemitraan usaha, serta penyediaan modal untuk pengembangan gerai desa.

Penguatan koperasi mitra memungkinkan transfer pengalaman dan praktik terbaik kepada koperasi desa. Hal ini menjamin program KDKMP dapat berjalan lebih cepat, terarah, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa.

Dengan ekosistem koperasi yang kuat, gerai desa tidak hanya menjadi pusat distribusi produk, tetapi juga penggerak ekonomi lokal. Integrasi antara pembiayaan, pembangunan fisik, dan pendampingan koperasi memastikan keberlanjutan program KDKMP.

Program ini juga mendorong koperasi masuk ke sektor produksi dan distribusi secara lebih luas. Dengan dukungan LPDB dan bank koperasi, pengembangan usaha koperasi desa diharapkan bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi di tingkat desa.

Penguatan kapasitas koperasi desa dan jaringan koperasi mitra menjadi pondasi ekosistem ekonomi lokal. Model ini memungkinkan desa mengelola gerai modern, budidaya pangan, dan industri rumahan secara mandiri.

Ferry menekankan bahwa pengembangan bank koperasi baru akan melibatkan patungan antar koperasi. Pendekatan ini dirancang untuk memperkuat kepemilikan dan kontrol koperasi terhadap sumber modal sendiri.

Dengan bank koperasi dan LPDB yang lebih kuat, kapasitas pembiayaan koperasi meningkat. Hal ini memungkinkan program KDKMP mencapai target pembangunan 80.000 gerai di seluruh Indonesia.

Sinergi ini diharapkan menciptakan dampak ekonomi yang luas. Koperasi desa dapat menjadi penggerak ekonomi lokal sekaligus memperkuat ekonomi konstitusi berbasis prinsip gotong royong.

Penguatan pembiayaan koperasi juga memastikan bahwa usaha produksi, distribusi, dan logistik dapat berjalan berkesinambungan. Dampaknya, KDKMP dapat menjadi tulang punggung ekonomi desa yang modern dan berkelanjutan.

Selain itu, program ini membuka peluang bagi koperasi untuk mengembangkan inovasi usaha. Dengan pendanaan yang cukup dan pendampingan mitra, koperasi desa memiliki kapasitas untuk memproduksi barang bernilai tambah tinggi.

Melalui pembangunan gerai desa, unit usaha koperasi, dan dukungan bank koperasi, desa dapat berkembang menjadi pusat ekonomi lokal. Strategi ini memastikan pemerataan manfaat ekonomi dari pembangunan KDKMP.

Terkini