JAKARTA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) berencana meminta tambahan anggaran ke Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk memperkuat modal Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menekankan tambahan modal ini diperlukan agar LPDB dapat mendorong koperasi menjadi lebih besar dan lebih mandiri.
“LPDB juga sekarang Insya Allah kami dorong semakin baik, saya akan ada pertemuan dengan Pak Menteri Keuangan untuk bisa menambah modal di LPDB,” ujar Ferry dalam Temu Mitra LPDB Koperasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 20 November 2025. Langkah ini diharapkan memperkuat kapasitas pembiayaan koperasi di berbagai sektor.
Ferry menekankan bahwa koperasi harus mulai masuk ke sektor produksi, distribusi, hingga industri. Dalam hal ini, koperasi diharapkan mampu membangun pabrik sendiri untuk memproduksi barang yang dijual ke Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
“Kita akan produksi [barang] sendiri, akan kita jual sendiri di outlet-outlet koperasi desa [KopDes/Kel Merah Putih],” jelas Ferry. Pendekatan ini diharapkan memperkuat ekosistem koperasi desa dan meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal.
Dukungan LPDB untuk Koperasi Merah Putih
Direktur Utama LPDB Koperasi, Krisdianto Soedarmono, menegaskan pihaknya berkomitmen menyukseskan program KopDes/Kel Merah Putih. LPDB akan berperan sebagai anak asuh untuk pendampingan maupun sebagai mitra usaha bagi koperasi desa.
“Kementerian Koperasi dan LPDB Koperasi mengajak seluruh mitra Koperasi LPDB untuk menjadikan momentum temu mitra ini menjadi komitmen bersama dalam menyukseskan program KDKMP,” ujar Krisdianto. Hal ini sekaligus memperkuat sinergi antar koperasi dalam jaringan ekonomi desa.
Ferry menekankan bahwa dukungan LPDB menjadi kunci agar program KopDes/Kel Merah Putih berjalan optimal. Modal yang kuat akan memungkinkan koperasi membangun fasilitas produksi, jaringan distribusi, dan gerai fisik secara menyeluruh.
Selain itu, LPDB akan mendorong koperasi untuk masuk ke sektor produksi barang kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, koperasi tidak hanya menjadi lembaga finansial, tetapi juga penggerak ekonomi di tingkat desa.
Target 80.000 Gerai Fisik Koperasi Merah Putih
Sebelumnya, Kemenkop bernegosiasi dengan Presiden Prabowo Subianto terkait target pembangunan 80.000 gerai fisik KopDes/Kel Merah Putih. Program ini memiliki skala besar dan kompleksitas tinggi, sehingga perlu penyesuaian waktu pelaksanaan.
“Kalau awal-awal Presiden menyampaikan, Maret atau April [2026] akan terbangun logistiknya selesai dan siap operasional, tapi karena jumlahnya 80.000, saya akan negosiasi dengan Presiden. Kalau bisa diundurin sedikit lah,” kata Ferry. Penyesuaian ini dilakukan agar pembangunan fisik dan inventarisasi lahan dapat berjalan lebih matang.
Ferry menuturkan tantangan terbesar terletak pada inventarisasi lahan. Proses ini harus dilakukan setiap hari dalam jumlah masif agar pembangunan gerai desa dapat tepat sasaran dan sesuai rencana.
Hingga kini, Ferry mengungkap sebanyak 31.000 titik tanah telah siap dibangun. Pembangunan fisik oleh PT Agrinas Pangan dengan dukungan TNI telah mencapai 15.744 lokasi, memperlihatkan progres nyata program KDKMP.
Modal Tambahan untuk Perluas Ekosistem Koperasi
Tambahan modal LPDB akan menjadi alat penting untuk memperluas ekosistem koperasi desa. Modal ini diharapkan memungkinkan pembangunan pabrik, gerai, dan jaringan distribusi yang terintegrasi.
Ferry menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan koperasi mampu memproduksi sendiri barang kebutuhan yang dijual di KopDes/Kel Merah Putih. Strategi ini bertujuan membangun ketahanan ekonomi lokal dan meningkatkan peran koperasi dalam industri riil.
Meski jumlah tambahan anggaran belum dapat dipastikan, pemerintah menegaskan pentingnya dukungan keuangan. Dengan modal LPDB yang lebih kuat, koperasi akan memiliki kapasitas untuk mengembangkan usaha di tingkat desa secara signifikan.
Program KopDes/Kel Merah Putih menjadi bagian dari strategi besar pemerintah memperkuat ekonomi desa. Keberhasilan program ini akan membuka peluang usaha baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah.
Sinergi Kemenkop, LPDB, dan Koperasi Mitra
LPDB akan memperkuat peranannya sebagai lembaga pembiayaan yang mendorong koperasi masuk ke sektor produksi. Kerja sama dengan koperasi mitra menjadi strategi untuk mempercepat pengembangan gerai fisik dan jaringan distribusi di desa.
“Kementerian Koperasi dan LPDB Koperasi mengajak seluruh mitra Koperasi LPDB untuk menjadikan momentum temu mitra ini sebagai komitmen bersama,” ujar Krisdianto. Langkah ini memperkuat koordinasi antar lembaga dan mempercepat realisasi target pembangunan gerai.
Peningkatan kapasitas LPDB diharapkan menjadikan koperasi lebih mandiri dan produktif. Modal tambahan memungkinkan koperasi untuk membangun fasilitas produksi dan jaringan logistik yang lebih luas di tingkat desa.
Dengan dukungan LPDB, koperasi juga dapat memperluas jangkauan usaha ke sektor industri. Hal ini selaras dengan amanah Pasal 33 UUD 1945 yang menekankan peran koperasi dalam menggerakkan ekonomi nasional.
Program ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat ekosistem ekonomi desa. Sinergi antara Kemenkop, LPDB, dan koperasi mitra diharapkan menghasilkan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat desa secara luas.