Atlet Finswimming Indonesia Tunjukkan Potensi Meski Dominasi Vietnam Masih Kuat

Kamis, 20 November 2025 | 04:04:52 WIB
Atlet Finswimming Indonesia Tunjukkan Potensi Meski Dominasi Vietnam Masih Kuat

JAKARTA - Kejuaraan CMAS Southeast Asia Championship Finswimming Indoor 2025 memperlihatkan geliat baru atlet selam Indonesia. Meski mendulang 29 medali, tim Merah Putih masih berada di peringkat kedua setelah Vietnam yang meraih 59 medali.

Rinciannya, Indonesia memperoleh 4 emas, 11 perak, dan 14 perunggu di kategori senior. Torehan ini menunjukkan bahwa atlet Indonesia memiliki kemampuan bersaing, tetapi masih perlu peningkatan untuk menyaingi dominasi Vietnam.

Sekretaris Jenderal PB POSSI, Nur Kholis, menilai capaian ini sebagai indikasi positif regenerasi atlet. “Saya optimistis perkembangan olahraga finswimming di Indonesia akan lebih baik dan berkembang ke depannya terutama kalau dilihat hasil hari ini,” ujarnya pada Rabu, 19 November 2025.

Dominasi Vietnam dianggap sebagai motivasi bagi atlet Indonesia. Nur Kholis menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh untuk memperkuat kemampuan seluruh atlet di berbagai daerah.

Perolehan dan Potensi Atlet Junior

Di ajang Asian Junior Finswimming Competition 2025, Indonesia meraih total 25 medali. Jumlah ini terdiri dari 1 emas, 11 perak, dan 13 perunggu, menempatkan Indonesia di posisi ketiga setelah Vietnam dan Thailand.

Vietnam tampil dominan dengan 52 medali, termasuk 23 emas, 15 perak, dan 14 perunggu. Thailand berada di peringkat kedua dengan 7 emas, 3 perak, dan 3 perunggu, memperlihatkan persaingan ketat di tingkat junior.

Nur Kholis menekankan bahwa capaian ini menunjukkan adanya potensi besar di kalangan atlet muda Indonesia. “Menurut saya, dominasi ini bisa menjadi motivasi bagi negara kita, bagi atlet Indonesia bahwa kita pun bisa seperti Vietnam,” ujarnya.

Peningkatan kemampuan atlet junior dianggap penting untuk menjaga kesinambungan prestasi. Evaluasi dari PB POSSI di setiap daerah menjadi strategi utama untuk mengasah kemampuan atlet sejak usia muda.

Strategi dan Harapan untuk Masa Depan

PB POSSI berencana melakukan evaluasi menyeluruh atas hasil kejuaraan ini. Strategi tersebut mencakup pembinaan atlet, pelatihan teknis, serta pengembangan fasilitas olahraga untuk mendukung performa atlet di tingkat internasional.

Nur Kholis optimistis bahwa regenerasi atlet dan dukungan sistematis akan membawa Indonesia lebih kompetitif di kancah regional. Ia menekankan bahwa setiap medali perak dan perunggu juga menjadi indikator kekuatan dan peluang yang bisa dikembangkan lebih jauh.

Selain itu, pengalaman dari kejuaraan ini menjadi pembelajaran penting bagi para pelatih dan atlet. Dominasi Vietnam harus menjadi pendorong agar Indonesia meningkatkan kualitas latihan, teknik, dan strategi pertandingan di masa mendatang.

PB POSSI juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pusat dan daerah. Hal ini akan memastikan regenerasi atlet terus berlangsung dan potensi di tingkat junior dapat diteruskan ke level senior dengan lebih maksimal.

Dengan pendekatan pembinaan yang terstruktur dan evaluasi rutin, Indonesia memiliki peluang untuk memperkecil jarak dengan Vietnam. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sponsor, dan komunitas olahraga, dianggap vital untuk mencetak atlet selam yang berprestasi.

Kejuaraan CMAS Southeast Asia Championship Finswimming Indoor dan Asian Junior Finswimming Competition 2025 telah menjadi cermin kondisi saat ini. Meskipun masih kalah dalam jumlah medali emas, catatan perak dan perunggu Indonesia menunjukkan semangat juang yang tinggi.

Nur Kholis menutup dengan optimisme bahwa olahraga finswimming Indonesia akan terus berkembang. Target jangka panjang adalah meningkatkan jumlah medali emas dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan regional di cabang olahraga selam.

Terkini