JAKARTA - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menyebutkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari Kemenimipas telah melampaui target tahun 2025 per 18 November. Capaian ini menjadi bukti efektivitas reformasi struktural dan kultural yang dilakukan selama satu tahun terakhir.
Agus menjelaskan reformasi ini meliputi 13 Program Akselerasi yang menjadi implementasi Astacita Presiden Prabowo Subianto. Transformasi dilakukan dengan peningkatan disiplin, pemberantasan penyalahgunaan kewenangan, penguatan kepatuhan internal, dan digitalisasi layanan publik.
Per Selasa, 18 November, PNBP Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenimipas mencapai Rp9,2 triliun atau 140,9 persen dari target tahun ini. Sementara PNBP Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tercatat Rp48,5 miliar atau 451 persen dari target, menunjukkan capaian luar biasa di seluruh unit kerja.
Transformasi Digital Layanan Keimigrasian
Transformasi digital menjadi tonggak utama perjalanan Kemenimipas. Agus menekankan bahwa inovasi layanan, termasuk aplikasi All Indonesia, telah diterapkan di seluruh bandar udara dan pelabuhan internasional.
Aplikasi All Indonesia mengintegrasikan layanan keimigrasian, bea cukai, kesehatan, dan karantina dalam satu platform. Sistem ini mempermudah deklarasi kedatangan penumpang internasional sekaligus mempercepat proses administrasi di pintu masuk negara.
Selain itu, pengembangan autogate juga menjadi fokus penting Kemenimipas. Hingga saat ini terdapat 266 autogate di bandara dan pelabuhan internasional yang memanfaatkan biometrik wajah dan sidik jari.
Teknologi autogate memangkas waktu tunggu, mengurangi antrean, dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa imigrasi. Fasilitas ini memudahkan warga internasional maupun domestik melewati pemeriksaan imigrasi tanpa harus antre lama di konter manual.
Agus menambahkan adanya PMI Lounge dan Immigration Lounge sebagai inovasi tambahan. Layanan ini memberikan kenyamanan ekstra bagi pekerja migran Indonesia dan pengguna layanan keimigrasian secara umum.
Program Golden Visa dan Investasi
Capaian Kemenimipas juga terlihat dari program Golden Visa. Realisasi nilai investasi melalui Golden Visa mencapai Rp48,2 triliun hingga 18 November 2025.
Program ini mendorong investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia sambil mempermudah akses tinggal jangka panjang. Golden Visa menjadi salah satu strategi Kemenimipas dalam menarik investasi sekaligus meningkatkan PNBP negara.
Selain itu, integrasi digital dan inovasi teknis di pintu masuk negara memperkuat kepercayaan masyarakat. Proses administrasi yang cepat dan transparan juga meningkatkan kepatuhan pengguna jasa imigrasi terhadap regulasi yang berlaku.
Kemenimipas Perkuat Fungsi Sosial
Tak hanya aspek teknis, Kemenimipas juga memperkuat fungsi sosial di masyarakat. Dari Januari hingga Oktober 2025, kementerian menyalurkan total 310.818 paket bantuan sosial kepada warga binaan dan masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Paket ini meliputi 54.632 paket sembako Kemenimipas, 239.311 paket Jumat Berkah dan Minggu Kasih, serta 16.875 paket sembako Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis. Program ini menjadi wujud nyata perhatian negara terhadap kelompok masyarakat yang membutuhkan.
Selain paket sembako, kementerian juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis. Sebanyak 5.207 penerima manfaat mendapat layanan kesehatan yang melibatkan tenaga kesehatan pemasyarakatan, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan swasta.
Agus menekankan program sosial ini sejalan dengan misi Kemenimipas untuk memberikan layanan holistik. Negara hadir tidak hanya dalam pelayanan administrasi, tetapi juga memberikan dukungan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat melalui bantuan sosial dan pemeriksaan kesehatan menjadi bagian dari reformasi kultural kementerian. Pendekatan ini menekankan kepedulian negara terhadap kualitas hidup warga binaan dan masyarakat sekitar unit pelayanan.
Transformasi kultural di Kemenimipas juga terlihat dari penguatan kepatuhan internal. Semua unit kerja diminta mematuhi prosedur, menghindari penyalahgunaan kewenangan, dan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital dalam pelayanan.
Penguatan tata kelola unit pelaksana teknis menjadi salah satu faktor sukses pencapaian PNBP. Agus menilai inovasi digital dan reformasi struktural berjalan seiring untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan publik.
Capaian PNBP ini sekaligus menjadi indikator keberhasilan strategi Kemenimipas dalam meningkatkan kinerja organisasi. Hasil ini menunjukkan bahwa layanan publik yang profesional dan terintegrasi mampu memberikan manfaat ekonomi langsung bagi negara.
Peningkatan layanan dan fasilitas digital juga diharapkan meningkatkan kepuasan masyarakat. Agus menekankan bahwa pelayanan cepat, nyaman, dan transparan adalah salah satu prioritas utama Kemenimipas.
Kemenimipas membuktikan bahwa inovasi teknologi dan kebijakan yang tepat dapat mendorong pertumbuhan PNBP. Integrasi layanan digital, autogate, Golden Visa, dan program sosial memberikan dampak positif secara menyeluruh.
Selain itu, keberhasilan ini menunjukkan bahwa kementerian mampu beradaptasi dengan tuntutan global. Sistem digital yang modern dan terintegrasi mempermudah transaksi, meningkatkan transparansi, dan memperkuat keamanan layanan.
Dengan pencapaian PNBP melampaui target, Kemenimipas menegaskan perannya sebagai institusi yang inovatif dan responsif. Transformasi digital dan reformasi struktural serta kultural menjadi fondasi keberhasilan layanan publik.
Seluruh langkah ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. Peningkatan kinerja Kemenimipas diharapkan memberi contoh bagi instansi pemerintah lainnya dalam melakukan reformasi dan digitalisasi layanan publik.
Ke depan, Kemenimipas akan terus memperluas digitalisasi layanan dan meningkatkan kualitas fasilitas bagi masyarakat. Integrasi sistem digital, layanan sosial, dan investasi strategis diharapkan terus mendongkrak PNBP serta memberikan manfaat maksimal bagi negara dan masyarakat.