Pertumbuhan Stabil Perkuat Arah Pasar Properti Jakarta

Rabu, 19 November 2025 | 18:52:55 WIB
Pertumbuhan Stabil Perkuat Arah Pasar Properti Jakarta

JAKARTA - Perubahan preferensi penyewa dan ketahanan ekonomi nasional mulai menciptakan pola baru dalam pergerakan pasar properti Jakarta. 

Perubahan ini memunculkan fase pertumbuhan stabil yang makin terasa dalam beberapa kuartal terakhir. Kondisi tersebut terlihat dari meningkatnya kebutuhan ruang yang lebih sesuai dengan perkembangan gaya kerja dan mobilitas modern.

Fondasi ekonomi yang tetap kuat menjadi pendorong yang memperkuat pergerakan pasar. Para pelaku industri melihat arah pasar yang kini tidak lagi bergerak secara fluktuatif, melainkan menunjukkan ritme lebih stabil. Faktor ini menjadi alasan mengapa banyak investor mempertimbangkan kembali Jakarta sebagai pusat ekspansi.

Dalam Market Outlook terbaru, CBRE Indonesia menggambarkan situasi pasar sebagai fase stabil yang ditopang oleh terbatasnya suplai baru di segmen premium. Kondisi tersebut membuat okupansi tetap terjaga dan memberikan ruang bagi stabilitas harga sewa ke depan.

Perubahan Kebutuhan Penyewa Membentuk Lanskap Properti Baru

Para penyewa kini menilai ruang bukan hanya dari ukuran, tetapi juga dari kemampuan bangunan memenuhi kebutuhan baru yang semakin kompleks. Hal ini meliputi aspek efisiensi, fleksibilitas, hingga fasilitas yang mendukung produktivitas. Pergeseran ini menjadi salah satu fondasi terkuat dalam membentuk prospek pasar yang lebih terkendali.

CBRE Indonesia menilai bahwa perubahan preferensi pengguna ruang turut memperkuat stabilitas jangka panjang. Minimnya gedung baru di kelas utama diperkirakan menjaga ketahanan pasar hunian dan mendorong pergerakan sewa. Tren ini memberi peluang bagi para pemilik aset untuk memaksimalkan performa portofolio.

Managing Director Advisory Services Indonesia Angela Wibawa menegaskan bahwa pasar properti Jakarta memasuki fase pertumbuhan berkelanjutan. Menurutnya, kondisi suplai yang terbatas memicu tren positif karena hunian tetap terjaga dan pergerakan sewa cenderung meningkat.

Ekspansi Layanan CBRE dan Prospek Ekonomi yang Semakin Matang

Angela menyampaikan bahwa CBRE memperluas layanan di Indonesia untuk membantu klien menghadapi dinamika pasar yang berubah dengan cepat. Langkah tersebut sejalan dengan peluncuran layanan Advisory yang dilakukan pada Agustus lalu. Peluncuran ini mencerminkan keyakinan CBRE terhadap potensi ekonomi Indonesia.

Ia menegaskan bahwa arah perkembangan ekonomi memperlihatkan peluang besar di sektor properti. Stabilitas ekonomi menjadi landasan bagi pergerakan pasar yang lebih terkendali dan memungkinkan keputusan investasi jangka panjang yang lebih terarah. Hal ini membuka ruang bagi berbagai strategi baru yang dapat dimanfaatkan klien.

Dalam kesempatan itu, Angela menekankan pentingnya memahami perubahan perilaku penyewa yang kini semakin dinamis. Menurutnya, keberhasilan dalam menavigasi kondisi pasar membutuhkan data, analisis mendalam, dan langkah adaptif yang konsisten.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jadi Penopang Utama Keyakinan

Dalam presentasinya, Anton Sitorus, Head of Research and Consultancy, mengungkapkan bahwa Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi impresif sekitar 5 persen per tahun dalam lima tahun terakhir. Momentum ini menciptakan kepercayaan bagi sektor properti, terutama dari sisi investor.

Anton menjelaskan bahwa proyeksi pertumbuhan hingga 2027 tetap menunjukkan tren positif. Target pemerintah mencapai 6 sampai 8 persen pada 2029 menambah optimisme terhadap prospek jangka panjang. Stabilitas ini menjadi pijakan penting bagi para pelaku usaha dalam menentukan strategi ekspansi.

Menurut Anton, kondisi ekonomi yang stabil mempengaruhi keputusan ekspansi perusahaan multinasional. Di sisi lain, investor domestik juga memanfaatkan momentum untuk memperluas aset seiring meningkatnya keyakinan terhadap pasar.

Transformasi Preferensi di Sektor Perkantoran Jakarta

Sektor perkantoran mulai memasuki fase transformasi yang cukup signifikan. Judy Sinurat, Co Head of Office Services, menegaskan bahwa ukuran gedung tidak lagi menjadi daya tarik utama bagi perusahaan. Tren terbaru menunjukkan bahwa kualitas, efisiensi energi, dan fleksibilitas ruang menjadi pertimbangan utama dalam memilih ruang kantor.

Judy menilai gedung dengan label hijau dan fasilitas modern semakin dicari. Perusahaan memandang bahwa ruang kerja harus mencerminkan citra bisnis sekaligus mendukung kenyamanan karyawan. Faktor tersebut menjadi alasan mengapa perkantoran dengan konsep keberlanjutan terus diminati.

Ia menambahkan bahwa perusahaan kini menyesuaikan strategi penggunaan ruang dengan mempertimbangkan mobilitas dan produktivitas tenaga kerja. Itu sebabnya, gedung berkualitas tinggi yang mampu memberikan fleksibilitas lebih memiliki peluang okupansi yang lebih cepat.

Kondisi Stok CBD Jakarta dan Pergerakan Tren Sewa

Albert Dwiyanto, Co Head of Office Services, memaparkan bahwa CBD Jakarta memiliki stok sebesar 7,1 juta meter persegi dengan okupansi mencapai 75 persen. Rata rata sewa berada di level sekitar Rp170 ribu per meter persegi per bulan. Kondisi ini menunjukkan pasar yang tetap aktif meski suplai terbatas.

Albert menjelaskan bahwa suplai baru hanya mencapai 188 ribu meter persegi tambahan hingga 2028. Angka ini relatif kecil bila dibandingkan kebutuhan ruang yang terus bergerak. Situasi tersebut mendorong tren kenaikan sewa yang lebih stabil dalam beberapa tahun mendatang.

Ia menegaskan bahwa kondisi terbatasnya suplai turut memperkuat pergerakan flight to quality, di mana perusahaan berpindah ke gedung yang memberikan kualitas ruang lebih baik. Tren ini mendorong persaingan sehat antar pemilik gedung untuk meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas.

Terkini