Industri Otomotif Indonesia Tunjukkan Ketahanan dan Daya Saing Global

Rabu, 19 November 2025 | 15:35:15 WIB
Industri Otomotif Indonesia Tunjukkan Ketahanan dan Daya Saing Global

JAKARTA - Di tengah perlambatan ekonomi global, industri manufaktur Indonesia menunjukkan ketahanan yang signifikan. 

Sektor ini tetap mampu mempertahankan produksi dan menjadi basis penting bagi pabrikan global.

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menekankan Indonesia masih menjadi pilihan strategis bagi investor global, terutama di sektor otomotif. Tren ekspansif di subsektor ini menunjukkan daya saing manufaktur nasional semakin kuat.

Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas mencapai 5,54 persen dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 17,39 persen. Angka ini menandakan peran manufaktur sebagai penggerak ekonomi tetap vital di tengah ketidakpastian global.

Pemanfaatan Kapasitas Produksi Masih Luas

Meskipun kinerja industri tetap stabil, tingkat utilisasi industri nonmigas hanya mencapai 59,2 persen. Hal ini menunjukkan masih besarnya ruang untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Faisol Riza menegaskan, “Dengan IKI (Indeks Kepercayaan Industri) Oktober 2025 di angka 53,5 dan PMI 51,2, industri kita berada dalam fase ekspansi. Ruang utilisasi yang besar membuat peluang pertumbuhan masih sangat luas.”

Ruang kapasitas yang tersedia membuka kesempatan bagi investor untuk menambah lini produksi, memperluas skala operasi, dan meningkatkan ekspor produk manufaktur nasional ke pasar internasional.

Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja

Subsektor manufaktur nonmigas menjadi motor utama ekonomi nasional. Kontribusi investasi mencapai Rp 185,4 triliun, hampir 38 persen dari total investasi nasional.

Selain itu, sektor ini menyerap lebih dari 20,3 juta tenaga kerja, menegaskan pentingnya manufaktur dalam menyokong lapangan pekerjaan di berbagai daerah. Tingginya penyerapan tenaga kerja juga mendukung stabilitas sosial dan ekonomi.

Faisol menambahkan, konsistensi ini menjadi bukti bahwa Indonesia tetap menarik bagi investor, meski kondisi global penuh ketidakpastian. Industri yang solid juga memberikan kepercayaan bagi produsen global untuk memperluas operasi di Indonesia.

Fondasi Kuat Industri Alat Angkut

Industri alat angkut, khususnya kendaraan roda empat, menjadi salah satu subsektor manufaktur yang paling berkembang. Saat ini terdapat 39 pabrikan mobil dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 2,39 juta unit.

Pada periode Januari–September 2025, produksi mobil nasional mencapai sekitar 850.000 unit. Angka ini menunjukkan kontribusi signifikan Indonesia dalam memenuhi permintaan domestik sekaligus pasar internasional.

Kondisi ini menegaskan bahwa Indonesia telah membangun fondasi kuat sebagai pusat manufaktur otomotif, dengan fasilitas produksi modern dan tenaga kerja terampil yang mampu mendukung ekspansi industri.

Dominasi Ekspor Kendaraan

Menariknya, 45 persen dari total produksi mobil nasional diserap pasar global melalui ekspor completely built up (CBU). Hal ini menempatkan Indonesia sebagai basis produksi utama bagi produsen otomotif global.

Ekspor ini tidak hanya meningkatkan devisa negara, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas produksi melalui standar internasional yang harus dipenuhi. Selain itu, pertumbuhan ekspor memberikan peluang bagi pemasok komponen lokal untuk berkembang.

Keberhasilan ekspor CBU menandai bahwa industri otomotif Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga mampu bersaing di pasar global dengan produk berkualitas tinggi.

Optimisme Pertumbuhan Industri ke Depan

Kondisi saat ini memberi optimisme bagi pertumbuhan industri manufaktur Indonesia ke depan. Kapasitas produksi yang belum maksimal menjadi peluang bagi penambahan investasi dan ekspansi lini produksi.

Faisol menegaskan bahwa dengan strategi pengembangan yang tepat, Indonesia dapat memperkuat perannya dalam rantai pasok global, khususnya di sektor otomotif dan manufaktur nonmigas lainnya.

Dengan stabilitas manufaktur dan ekspor yang kuat, Indonesia siap menghadapi tantangan ekonomi global sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka panjang, menjaga daya saing industri, dan mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Terkini