JAKARTA - Menentukan seberapa sering seseorang perlu mencuci rambut tidak bisa disamakan satu dengan lainnya karena setiap individu memiliki karakteristik rambut dan kulit kepala yang berbeda.
Sebagian orang merasa perlu keramas setiap hari karena rambutnya cepat berminyak, sementara yang lain merasa cukup jarang melakukannya untuk menjaga keseimbangan minyak alami.
Trichologist Rey Nathanael menjelaskan bahwa keramas sebenarnya tidak wajib dilakukan setiap hari. Banyak orang terbiasa mencuci rambut sekali sehari karena merasa lebih nyaman, namun kebiasaan tersebut tidak selalu diperlukan bagi kesehatan rambut.
Menurutnya, interval keramas yang lebih jarang dapat memberikan kesempatan bagi minyak alami rambut untuk tetap melindungi helai rambut sehingga tidak mudah kering atau rusak ketika beraktivitas sehari hari.
Rekomendasi Frekuensi Keramas yang Ideal Menurut Ahli
Rey menegaskan bahwa keramas dua hingga tiga hari sekali merupakan frekuensi yang dianggap paling ideal bagi mayoritas orang. Frekuensi ini dinilai cukup untuk menjaga kebersihan tanpa menghilangkan minyak alami yang berfungsi menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala.
“Keramas yang paling bagus itu dua sampai tiga hari dalam sekali. Tapi selama ini banyak orang yang keramas sekali sehari karena rambutnya cepat lepek,” tutur Rey dalam penjelasannya.
Ia menjelaskan bahwa kecenderungan keramas terlalu sering dapat membuat rambut kehilangan kelembapan alaminya. Minyak alami yang hilang terlalu cepat dapat menyebabkan rambut tampak kusam dan mudah patah, terutama pada jenis rambut tertentu.
Peran Minyak Alami dan Variasi Kondisi Setiap Orang
Produksi minyak atau sebum pada setiap individu berbeda sehingga kebutuhan mencuci rambut pun tidak sama. Ada orang yang kulit kepalanya cenderung kering sehingga tidak membutuhkan keramas terlalu sering, ada juga yang produksi sebum nya berlebih dan lebih nyaman keramas lebih sering.
Bagi mereka yang memiliki rambut berminyak, rasa lepek biasanya muncul lebih cepat meski belum banyak beraktivitas. Kondisi ini sering membuat mereka merasa perlu segera mencuci rambut agar tetap tampil percaya diri sepanjang hari.
Sebaliknya, orang dengan kulit kepala kering akan lebih diuntungkan dengan frekuensi keramas yang lebih jarang karena minyak alami yang sedikit perlu dijaga agar rambut terhindar dari kekeringan dan kerusakan.
Pengaruh Aktivitas Harian terhadap Kebutuhan Keramas
Aktivitas fisik menjadi faktor penting dalam menentukan seberapa sering seseorang perlu keramas. Orang yang rutin berolahraga atau bekerja di luar ruangan cenderung mengalami produksi keringat yang lebih tinggi sehingga rambut lebih cepat lembap dan kotor.
Rey menegaskan bahwa tidak masalah jika seseorang memilih keramas setiap hari selama hal tersebut sesuai dengan kondisi kulit kepalanya. “Selain itu, orang yang olahraga aktif atau yang merasa kulit kepalanya sudah kotor, tidak masalah juga untuk keramas sehari sekali,” ujar Rey.
Keringat yang menumpuk di kulit kepala dapat memicu rasa gatal, lepek, dan menimbulkan aroma yang kurang sedap bila dibiarkan terlalu lama. Karena itu, kebiasaan mencuci rambut setelah berolahraga dapat menjadi langkah penting untuk menjaga kenyamanan.
Keramas Setiap Hari bagi Aktivitas Intens dan Lingkungan Tertentu
Bagi mereka yang bekerja di luar ruangan atau sering terpapar polusi, debu, dan panas, keramas lebih sering dapat membantu menjaga kebersihan rambut. Paparan polutan yang menempel pada kulit kepala dapat memicu iritasi jika tidak dibersihkan secara rutin.
Rey menjelaskan bahwa olahraga dan aktivitas berat mendorong keluarnya keringat yang lebih banyak dari biasanya. “Sebab, olahraga itu mengeluarkan keringat yang lebih banyak di luar normal, jadi keramas sekali sehari setelah olahraga bisa menjaga kebersihan kulit kepala,” tuturnya.
Rambut yang bersih setelah beraktivitas intens tidak hanya membuat penampilan lebih rapi, tetapi juga mencegah terjadinya penumpukan minyak dan kotoran yang dapat memicu ketombe atau masalah kulit kepala lainnya.
Menyesuaikan Kebiasaan Keramas dengan Kondisi Rambut Pribadi
Pada akhirnya, tidak ada aturan mutlak mengenai seberapa sering seseorang harus mencuci rambut. Kaidah dasar yang perlu diperhatikan adalah menjaga kebersihan rambut tanpa mengganggu keseimbangan alami kulit kepala yang berperan penting dalam kesehatan rambut.
Orang dengan kulit kepala berminyak mungkin membutuhkan keramas lebih sering daripada mereka yang memiliki kulit kepala kering. Sementara itu, faktor gaya hidup seperti pola aktivitas harian juga menentukan seberapa cepat rambut perlu dibersihkan kembali.
Dengan memahami kondisi rambut dan kebiasaan pribadi, setiap orang dapat menyesuaikan rutinitas keramas yang paling sesuai tanpa mengorbankan kesehatan rambut jangka panjang.