Darma Henwa DEWA Siapkan Buyback Rp1,66 Triliun untuk Stabilkan Saham

Rabu, 19 November 2025 | 13:31:37 WIB
Darma Henwa DEWA Siapkan Buyback Rp1,66 Triliun untuk Stabilkan Saham

JAKARTA - Emiten Grup Bakrie, PT Darma Henwa Tbk. (DEWA), menyiapkan aksi pembelian kembali saham atau buyback senilai maksimal Rp1,66 triliun. Langkah ini dilakukan di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan, dengan tujuan menjaga stabilitas harga saham dan memperkuat nilai bagi pemegang saham.

Manajemen DEWA menyebut buyback akan merujuk pada POJK 13/2023 dan POJK 29/2023 serta Surat OJK Nomor S-102/D.04/2025. Perusahaan dapat langsung mengeksekusi aksi ini tanpa meminta persetujuan RUPS.

Periode buyback ditetapkan mulai 19 November 2025 hingga 19 Februari 2026. Seluruh dana pembelian saham akan bersumber dari kas internal perusahaan.

Dengan alokasi maksimal Rp1,66 triliun, DEWA memperkirakan mampu membeli hingga 10% dari modal ditempatkan dan disetor. “Perseroan memperkirakan biaya Buyback sebanyak-banyaknya Rp1,66 triliun, tidak termasuk biaya transaksi, komisi perantara serta biaya-biaya lain yang berkenaan dengan Buyback,” tulis manajemen DEWA, dikutip Rabu, 19 November 2025.

Buyback Tak Ganggu Kinerja Operasional

Manajemen menegaskan pelaksanaan buyback tidak akan mengganggu kegiatan operasional maupun likuiditas perusahaan. Dengan posisi keuangan yang solid, penggunaan dana untuk buyback tetap aman tanpa memberi dampak negatif terhadap pendapatan maupun kinerja masa depan.

“Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan Buyback tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap pendapatan dan kinerja keuangan Perseroan,” tambah manajemen DEWA.

Buyback diharapkan mampu meningkatkan earning per share (EPS). Berdasarkan proforma yang disampaikan, EPS DEWA berpotensi naik dari Rp4,13 menjadi Rp4,59 apabila buyback dilakukan secara penuh.

Langkah ini juga menjadi sinyal positif bagi pasar. Dengan harga saham yang dinilai belum mencerminkan fundamental perusahaan, buyback diharapkan memperkuat persepsi investor.

Sinyal Positif bagi Prospek Jangka Panjang

Manajemen menilai buyback menunjukkan keyakinan DEWA terhadap prospek jangka panjang perusahaan. Aksi ini diharapkan meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental bisnis perusahaan.

Selain itu, perseroan akan menunjuk satu perusahaan efek untuk mengeksekusi pembelian saham selama periode buyback. Adanya pembatasan transaksi juga berlaku bagi jajaran direksi, komisaris, pegawai, serta pihak lain yang memiliki akses informasi material selama periode tersebut.

Buyback di pasar saham menjadi salah satu strategi manajemen dalam memperkuat posisi perusahaan. Langkah ini dipandang mampu menciptakan struktur kepemilikan saham yang lebih sehat dan meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham.

Selain mempertahankan stabilitas harga saham, buyback juga memperkuat likuiditas pasar. Investor diharapkan mendapat sinyal positif bahwa manajemen DEWA optimistis terhadap pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.

Dampak Buyback Terhadap Fundamental dan Pasar

Proyeksi EPS yang meningkat akan mencerminkan efektivitas buyback. Peningkatan ini diyakini memberi dampak positif bagi valuasi saham DEWA di pasar modal.

Manajemen DEWA menekankan bahwa aksi ini selaras dengan strategi jangka panjang. Buyback tidak hanya menjaga harga saham, tetapi juga menjadi bagian dari rencana penguatan struktur modal perusahaan.

Dengan strategi ini, DEWA memposisikan diri sebagai emiten yang adaptif terhadap dinamika pasar. Langkah-langkah korporasi seperti buyback menunjukkan kesiapan manajemen menghadapi volatilitas sekaligus menjaga kepentingan pemegang saham.

Langkah strategis buyback ini juga sejalan dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Transparansi dalam pelaksanaan dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi kunci agar aksi ini memberi manfaat maksimal.

Dengan periode buyback yang berlangsung selama tiga bulan, manajemen memiliki fleksibilitas dalam mengeksekusi pembelian saham. Hal ini memungkinkan penyesuaian strategi sesuai kondisi pasar untuk mencapai hasil optimal.

Selain itu, buyback juga dapat menambah kepercayaan investor institusional. Investor memahami bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang kuat dan berkomitmen pada peningkatan nilai pemegang saham.

Terkini