Kenaikan Harga Batu Bara Terus Berlanjut Akibat Kekhawatiran Pasokan China

Rabu, 19 November 2025 | 12:07:44 WIB
Kenaikan Harga Batu Bara Terus Berlanjut Akibat Kekhawatiran Pasokan China

JAKARTA - Harga batu bara kontrak Desember kembali mencatat lonjakan signifikan pada perdagangan terbaru. Selasa, 18 November 2025, harga ditutup di US$115,25 per ton, meningkat 1,5% dibandingkan sesi sebelumnya.

Penguatan ini memperpanjang tren positif batu bara selama tiga hari terakhir, dengan kenaikan total mencapai 3,4%. Level penutupan kemarin menjadi yang tertinggi sejak 6 Agustus 2025, menandai rekor tertinggi lebih dari tiga bulan terakhir.

Lonjakan harga ini sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran akan melemahnya produksi di China. Para pelaku pasar menyoroti faktor pasokan yang ketat sebagai pemicu utama rebound harga batu bara termal.

Faktor Musiman dan Produksi Memicu Kenaikan

Di kawasan produksi utama China, harga batu bara termal mine-mouth mulai stabil dan bahkan menunjukkan kenaikan. Sebelumnya, harga mengalami penurunan karena tekanan pasokan dan faktor produksi.

Penyebab utama rebound ini adalah cuaca yang semakin dingin, meningkatkan ekspektasi permintaan musiman dari pembangkit listrik. Produsen juga menahan stok karena khawatir sulit mengisi ulang persediaan di harga rendah.

Beberapa pedagang memperkirakan ruang penurunan harga lebih lanjut terbatas. Faktor musiman dan biaya produksi yang tetap tinggi membuat mereka menahan ekspor, mengamankan margin keuntungan.

Kombinasi kekhawatiran pasokan dan permintaan yang tetap tinggi menjadi pendorong utama harga batu bara. Permintaan China yang kuat tetap menjadi sorotan, karena negara tersebut menjadi konsumen utama batu bara global.

Penurunan Ekspor China Memperketat Pasokan Global

China mengekspor 0,36 juta ton batu bara sepanjang Oktober 2025. Angka ini menunjukkan penurunan 32,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY).

Jika dibandingkan dengan September 2025, ekspor juga turun hingga 50,68%. Penurunan ekspor ini semakin menegaskan ketatnya pasokan di pasar global.

Para analis menilai, besarnya kebutuhan domestik China membuat negara itu lebih fokus menahan stok. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan energi selama musim dingin yang mulai berlangsung.

Faktor penahanan ekspor menimbulkan tekanan positif terhadap harga global. Para pembeli internasional menghadapi keterbatasan pasokan sehingga memicu persaingan yang lebih tinggi di pasar.

Prospek Harga Batu Bara dan Implikasinya

Sebagian pedagang melihat bahwa kenaikan harga bisa berlanjut hingga akhir tahun 2025. Faktor musim dingin di belahan utara dan tingginya permintaan domestik China menjadi penopang utama tren kenaikan.

Kenaikan harga ini juga berdampak pada biaya energi dan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara. Beberapa negara menyiapkan strategi alternatif untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar fosil ini.

Dengan tren kenaikan yang kuat, pelaku pasar terus memantau kondisi cuaca dan produksi batu bara di China. Kenaikan harga di level tertinggi tiga bulan menandakan dinamika pasar yang semakin volatil.

Para investor dan pedagang di sektor energi kini menyoroti perubahan pasokan sebagai indikator utama pergerakan harga. Tren kenaikan ini membuka peluang keuntungan namun tetap membawa risiko tinggi bagi mereka yang terpapar fluktuasi harga.

Kondisi pasar saat ini menekankan pentingnya strategi pengelolaan stok. Produsen yang menahan pasokan dan pedagang yang memanfaatkan momentum dapat meraup keuntungan signifikan.

Selain itu, faktor geopolitik dan kebijakan energi juga turut memengaruhi pergerakan harga. Setiap perubahan kebijakan ekspor atau regulasi di China dapat berdampak langsung pada harga global.

Terkini