Papua Pegunungan Salurkan Modal Usaha Untuk UMKM OAP

Rabu, 19 November 2025 | 11:40:13 WIB
Papua Pegunungan Salurkan Modal Usaha Untuk UMKM OAP

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menyalurkan bantuan modal usaha sebesar Rp36,9 miliar. 

Program ini menyasar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Orang Asli Papua (OAP) di delapan kabupaten.

Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Dr. John Tabo di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Ia menekankan bahwa bantuan modal ini bagian dari program pemberdayaan ekonomi berbasis dana Otonomi Khusus (Otsus) 2025.

“Program pemerintah sangat banyak, salah satunya adalah pemberian bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM di seluruh wilayah Papua Pegunungan. Kami berharap bantuan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur John Tabo.

Sasaran dan Distribusi Dana

Bantuan modal usaha ditujukan kepada 4.350 pelaku UMKM OAP. Penerima tersebar di Jayawijaya, Lanny Jaya, Tolikara, Nduga, Yahukimo, Mamberamo Tengah, Yalimo, dan Pegunungan Bintang.

Setiap pelaku UMKM menerima dana sekitar Rp8,5 juta. Dana langsung ditransfer ke rekening penerima yang telah diverifikasi, memastikan bantuan tepat sasaran dan efisien.

Dengan model penyaluran ini, pemerintah menekankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Otsus. Hal ini menjadi upaya konkret meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah.

Tujuan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Program ini digagas untuk memperkuat sektor UMKM dan ekonomi kreatif di wilayah pegunungan. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi memimpin inisiatif ini.

Pelaksana tugas Kepala Dinas, Alpius Yigibalom, menegaskan dana bersumber dari alokasi Otsus 2025 dan harus digunakan sesuai peruntukannya. Ia menekankan pemanfaatan modal usaha untuk mengembangkan bisnis yang sudah dijalankan.

“Kami berharap modal usaha ini tidak digunakan untuk keperluan lain, tetapi benar-benar dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha yang sudah dijalankan,” jelas Alpius.

Dampak Ekonomi Lokal yang Diharapkan

Penyaluran bantuan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di delapan kabupaten. Dengan modal tambahan, pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk.

Selain itu, program ini juga bertujuan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Peningkatan aktivitas ekonomi lokal diyakini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara luas.

Pemerintah berharap intervensi ini memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Papua Pegunungan, sehingga sektor UMKM menjadi pilar utama pembangunan daerah.

Dukungan Terhadap Ekonomi Kreatif

Selain modal usaha, pemerintah juga mendorong inovasi dan kreativitas dalam pengembangan usaha. UMKM di wilayah pegunungan memiliki potensi besar di sektor kerajinan, kuliner, dan produk lokal lain.

Program ini memberi ruang bagi pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produk mereka. Kegiatan ini juga diharapkan bisa memperkenalkan produk OAP ke pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

Pendekatan ini menciptakan sinergi antara dukungan finansial dan pengembangan kapasitas usaha, sehingga UMKM OAP tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang.

Harapan Pemerintah dan Masa Depan UMKM OAP

Gubernur John Tabo berharap bantuan ini menjadi momentum bagi pelaku UMKM OAP untuk maju. Pemerintah menekankan pentingnya tanggung jawab dalam memanfaatkan modal usaha secara tepat.

Keberhasilan program ini dinilai akan menjadi contoh bagi pemberdayaan ekonomi di daerah lain. Pengalaman dari Papua Pegunungan diharapkan dapat direplikasi untuk mendukung UMKM di seluruh Indonesia.

Dengan pemanfaatan yang tepat, UMKM OAP di Papua Pegunungan memiliki peluang besar memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Terkini