JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperluas diseminasi inovasi teknologi bagi nelayan dan pembudidaya kepiting. Tujuannya meningkatkan produktivitas, memperkuat ketahanan ekonomi pesisir, dan menjaga kelestarian sumber daya laut.
"KKP terus menyebarluaskan hasil inovasi teknologi penyuluh untuk mendorong peningkatan produktivitas kelautan dan perikanan, dengan tetap mengutamakan keberlanjutan ekologi," ujar Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPPSDMKP KKP, Yayan Hikmayani, Rabu. Inovasi yang disebarluaskan di antaranya Lampu Ri Tallangang (LARITA) dan Crab Drum, hasil pengembangan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros.
Kedua inovasi telah ditetapkan sebagai teknologi terekomendasi berdasarkan Keputusan Kepala BPPSDM KP Nomor 320 Tahun 2025. Teknologi ini dapat diadopsi masyarakat pesisir dan pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menjaga lingkungan.
“Keberhasilan inovasi teknologi seperti LARITA dan Crab Drum dapat ditunjukkan dari mudahnya teknologi tersebut diadopsi masyarakat karena murah dan mudah diterapkan,” kata Yayan. Teknologi sederhana tapi berdampak besar ini menjadi contoh transfer teknologi yang efektif untuk kesejahteraan nelayan.
LARITA: Lampu Hemat Energi untuk Tangkap Ikan Lebih Efisien
LARITA merupakan lampu celup hemat energi yang membantu nelayan kecil meningkatkan hasil tangkapan ikan pelagis pada malam hari. Dibandingkan lampu halogen konvensional 500 watt, LARITA hanya menggunakan daya 10–30 watt dan mampu menurunkan konsumsi bahan bakar hingga 80 persen.
Hasil uji coba di Kepulauan Selayar menunjukkan peningkatan hasil tangkapan hingga 150 persen. Lampu ini dapat dijalankan menggunakan aki bekas atau panel surya, sehingga sesuai untuk nelayan kecil di daerah terpencil.
Teknologi ini memungkinkan nelayan menekan biaya operasional sekaligus menjaga dampak lingkungan tetap minimal. LARITA menjadi solusi nyata bagi produktivitas perikanan yang hemat energi dan berkelanjutan.
Crab Drum: Solusi Efisien untuk Budidaya Kepiting
Crab Drum adalah wadah berbentuk silinder fleksibel dari plastik kuat untuk budidaya kepiting bakau (Scylla spp.). Teknologi ini mencegah kanibalisme antarkepiting, meningkatkan efisiensi pakan, dan mempermudah proses pemeliharaan hingga panen.
Uji lapang di Wakatobi, Konawe, dan Sidoarjo menunjukkan Crab Drum mampu meningkatkan pertumbuhan kepiting 40–60 persen. Masa balik modal usaha pun relatif cepat, kurang dari dua tahun, sehingga sangat menguntungkan bagi pembudidaya.
Kepala BRPBAP3 Maros, A. Indra Jaya Asad, menekankan bahwa inovasi ini lahir dari kebutuhan nyata masyarakat. "Kami berangkat dari persoalan nyata di masyarakat, bagaimana nelayan dan pembudidaya bisa tetap produktif dengan biaya operasional rendah namun ramah lingkungan," katanya.
Crab Drum menjadi contoh nyata sinergi riset, pengembangan teknologi, dan penyuluhan perikanan. Dengan pendampingan penyuluh, teknologi ini dapat diadopsi secara luas di berbagai daerah pesisir Indonesia.
Transformasi Perikanan Menuju Ekonomi Biru Berkelanjutan
LARITA dan Crab Drum menjadi simbol transformasi teknologi perikanan yang sederhana, hemat, dan berkelanjutan. Penerapannya yang terus diperluas di berbagai daerah pesisir mendukung terciptanya ekonomi biru yang inklusif dan tangguh.
Melalui forum diseminasi, hasil inovasi teknologi dari lapangan dapat diadopsi masyarakat dengan mudah. Keberhasilan teknologi ini menunjukkan bahwa inovasi sederhana dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
KKP berharap teknologi ini mendorong peningkatan efisiensi produksi perikanan sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sumber daya yang ramah lingkungan. Sinergi riset, teknologi, dan penyuluhan menjadi kunci tercapainya tujuan tersebut.
Pengembangan inovasi seperti LARITA dan Crab Drum juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pesisir. Dengan biaya rendah, efisiensi tinggi, dan dampak lingkungan minimal, inovasi ini menjadi model yang bisa direplikasi secara luas.
Ke depan, penyebarluasan teknologi ini akan memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi daerah pesisir. KKP terus memastikan bahwa inovasi teknologi perikanan dapat diakses seluruh nelayan dan pembudidaya kepiting di Indonesia.
Inovasi yang tepat guna, hemat biaya, dan berkelanjutan ini diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan. LARITA dan Crab Drum membuktikan bahwa kemajuan teknologi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang berada di garis depan produksi perikanan.