Paparan Cahaya Malam dan Dampaknya pada Jantung: Temuan Baru yang Mengkhawatirkan

Rabu, 19 November 2025 | 10:06:32 WIB
Paparan Cahaya Malam dan Dampaknya pada Jantung: Temuan Baru yang Mengkhawatirkan

JAKARTA - Paparan cahaya yang terus meningkat pada kehidupan modern kini mulai dianggap sebagai ancaman serius bagi kesehatan jantung. Kondisi ini semakin disorot setelah sebuah penelitian besar menemukan hubungan kuat antara cahaya malam dan risiko penyakit kardiovaskular.

Kajian terbaru yang dipublikasikan dalam JAMA Network Open menunjukkan bagaimana paparan cahaya, baik dari lampu maupun layar ponsel, dapat mengganggu fungsi tubuh secara mendalam. Temuan tersebut memberikan perspektif baru mengenai kebiasaan sehari-hari yang sering dianggap sepele.

Para ahli menekankan bahwa waktu malam seharusnya menjadi periode pemulihan bagi tubuh. Namun, meningkatnya cahaya buatan membuat tubuh kesulitan menjalani proses tersebut secara optimal.

Penelitian ini mengungkap bahwa kondisi tersebut dapat memicu berbagai masalah jantung. Termasuk di dalamnya gagal jantung, penyakit arteri koroner, fibrilasi atrium, serangan jantung, dan stroke.

Riset Intensif pada Puluhan Ribu Peserta Selama Hampir Satu Dekade

Studi tersebut dilakukan dengan memantau 88.905 orang dewasa berusia di atas 40 tahun. Setiap peserta mengikuti pengukuran paparan cahaya malam selama satu minggu penuh.

Mereka menggunakan sensor di pergelangan tangan untuk mengukur intensitas cahaya antara pukul 00.30 hingga 06.00. Periode ini disebut sebagai waktu paling krusial bagi siklus tidur manusia.

Para peneliti lalu menghubungkan data tersebut dengan kesehatan jantung para peserta selama 9,5 tahun. Mereka menyesuaikan temuan dengan berbagai faktor risiko, termasuk kebiasaan merokok dan tingkat aktivitas fisik.

Penelitian tersebut juga memperhitungkan pekerjaan shift yang dapat mengganggu pola tidur alami seseorang. Selain itu, status sosial ekonomi juga ikut dipertimbangkan sebagai faktor penyerta.

Hasil utama menunjukkan bahwa tingkat paparan cahaya yang tinggi di malam hari berkorelasi dengan kondisi kesehatan jantung yang lebih buruk. Temuan ini dianggap signifikan karena melibatkan populasi yang sangat besar.

Orang dengan paparan cahaya malam tertinggi memiliki risiko 56 persen lebih besar mengalami gagal jantung. Kemungkinan terjadinya serangan jantung juga meningkat sebesar 56 persen pada kelompok ini.

Selain itu, risiko stroke tercatat 30 persen lebih tinggi pada orang dengan paparan cahaya malam berlebih. Data tersebut menegaskan bahwa cahaya buatan yang tampak tidak berbahaya memiliki dampak serius terhadap tubuh.

Gangguan Ritme Sirkadian sebagai Akar Permasalahan

Para ahli menjelaskan bahwa mekanisme utama yang terganggu adalah ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian merupakan pengatur siklus tidur-bangun selama 24 jam yang sangat vital untuk kesehatan.

Paparan cahaya malam diketahui mengacaukan ritme tersebut dengan menghambat produksi hormon melatonin. Hormon ini berperan dalam mengatur waktu tidur dan memberi sinyal pada tubuh untuk beristirahat.

Ahli jantung dari UChicago Medicine, Dr. Jeremy Slivnick, menjelaskan pentingnya siklus ini. Menurutnya, gangguan ritme sirkadian dapat berkaitan langsung dengan meningkatnya risiko kejadian kardiovaskular.

“Ritme sirkadian benar-benar merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat dan bahwa gangguan dalam hal itu, siklus tidur-bangun dapat dikaitkan dengan kejadian kardiovaskular,” ujar Slivnick pada Selasa, 18 November 2025. Ia menegaskan bahwa cahaya malam menjadi pemicu yang sering kali tidak disadari masyarakat.

Profesor kedokteran kardiovaskular, Dr. Ehimen Aneni, juga mengungkapkan dampak serupa. Ia mengatakan bahwa cahaya berlebih di malam hari mengganggu durasi dan kualitas tidur seseorang.

Menurut Aneni, tidur yang tidak cukup dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kualitas tidur yang buruk membuat tubuh sulit melakukan pemulihan alami yang diperlukan setiap hari.

“Paparan cahaya diterjemahkan menjadi gangguan ritme sirkadian, yang mungkin mempengaruhi durasi tidur, tentu saja mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan,” jelas Aneni. Ia menekankan bahwa durasi tidur yang pendek dapat memicu berbagai gangguan fisiologis.

Slivnick menambahkan bahwa kekurangan tidur dapat meningkatkan stres dan kecemasan. Kondisi ini membuat tubuh sering berada dalam mode siaga atau respons “melawan atau melarikan diri”.

Dalam jangka panjang, respons tersebut dapat membebani sistem kardiovaskular. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya, yang kemudian meningkatkan risiko penyakit.

Pentingnya Mengurangi Cahaya Malam untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Para ahli sepakat bahwa langkah sederhana untuk mengurangi paparan cahaya malam dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Mematikan lampu ketika tidur menjadi salah satu cara paling mudah dan efektif.

Membatasi penggunaan layar ponsel sebelum tidur juga sangat disarankan. Cahaya biru dari layar diketahui sangat kuat dalam menekan produksi melatonin.

Selain itu, membiasakan tidur dalam ruangan gelap dapat membantu ritme sirkadian bekerja kembali secara optimal. Tubuh membutuhkan kondisi minim cahaya untuk memasuki fase istirahat mendalam.

Aneni menegaskan bahwa kualitas tidur sangat menentukan risiko penyakit jantung seseorang. Menurutnya, semakin baik tidur yang diperoleh seseorang, semakin sehat pula kondisi jantungnya.

“Dan dalam hal penyakit kardiovaskular, semakin sehat tidur yang Anda dapatkan, semakin rendah risiko penyakit kardiovaskular Anda,” pungkas Aneni. Ia menyarankan masyarakat untuk memprioritaskan tidur sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Langkah kecil seperti mengurangi cahaya di kamar pada malam hari dapat menjadi investasi besar bagi kesehatan. Perubahan tersebut tidak membutuhkan biaya namun berdampak sangat besar.

Kebiasaan ini juga membantu tubuh memulihkan energi secara maksimal. Dengan ritme tubuh yang stabil, fungsi organ lain pun dapat terjaga lebih baik.

Penemuan dalam penelitian ini mengingatkan bahwa gaya hidup modern harus diatur kembali agar tetap selaras dengan kebutuhan tubuh. Cahaya buatan yang berlebihan perlu dikendalikan demi mempertahankan keseimbangan biologis.

Dengan semakin banyak bukti ilmiah yang mendukung, penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kualitas tidur. Pengelolaan cahaya malam dapat menjadi salah satu kunci utama dalam mencegah penyakit jantung.

Terkini