JAKARTA - Kebutuhan modal usaha yang terus meningkat membuat para pelaku UMKM mencari pembiayaan yang lebih ringan dan mudah dijangkau. Situasi tersebut mendorong pemerintah bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali memperkuat perannya melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menawarkan bunga bersubsidi.
Melalui skema ini, pelaku UMKM diberikan kesempatan memperoleh modal kerja dengan prosedur sederhana. Selain itu, opsi tenor yang fleksibel membuat debitur lebih leluasa menentukan cicilan sesuai kemampuan keuangan usahanya.
BRI kembali menempatkan KUR sebagai salah satu program unggulan pembiayaan produktif. Tahun ini, pembaruan angsuran untuk pinjaman Rp1 juta hingga Rp10 juta dirilis agar memudahkan debitur memahami besaran cicilannya.
Program KUR BRI terus menjadi pilihan favorit karena menawarkan bunga kompetitif dan akses luas di seluruh daerah. Banyak pelaku UMKM menjadikan skema ini sebagai penopang awal atau tambahan untuk memperbesar kapasitas usaha.
BRI Hadirkan Skema Pembiayaan Ringan bagi Pelaku Usaha Mikro
Skema KUR BRI tahun berjalan menawarkan bunga yang sangat rendah khususnya untuk kategori Super Mikro. Dengan suku bunga hanya 3 persen per tahun, pembiayaan ini jauh lebih murah dibandingkan kredit perbankan komersial.
Keunggulan ini membuat pelaku UMKM dapat meningkatkan produksi tanpa terbebani beban cicilan tinggi. Selain itu, suku bunga yang ringan menjadi daya tarik utama bagi pengusaha yang baru memulai dan membutuhkan tambahan modal.
BRI menyusun beberapa kategori KUR berdasarkan kebutuhan usaha dan kemampuan debitur. Setiap kategori memiliki batasan plafon dan tingkat bunga yang berbeda agar lebih sesuai bagi berbagai skala bisnis.
Berikut kategori KUR yang berlaku saat ini dan suku bunganya:
Tabel Jenis KUR dan Suku Bunga Terbaru BRI
| Jenis KUR | Plafon Pinjaman | Suku Bunga |
|---|---|---|
| KUR Super Mikro | Maksimal Rp10 juta | 3% per tahun |
| KUR Mikro | Rp10 juta – Rp100 juta | 6% per tahun |
| KUR Kecil/Menengah | Rp100 juta – Rp500 juta | 9% per tahun |
Dengan struktur tersebut, pelaku UMKM dapat memilih fasilitas pembiayaan sesuai kebutuhan operasional. Pinjaman antara Rp1 juta sampai Rp10 juta termasuk kategori Super Mikro sehingga bunga yang diterapkan adalah yang paling rendah.
Simulasi Angsuran untuk Plafon Pinjaman Kecil
BRI merilis simulasi angsuran terbaru untuk memberikan gambaran cicilan bulanan bagi calon debitur. Simulasi ini menggunakan bunga 3 persen per tahun yang khusus diterapkan bagi KUR Super Mikro.
Berikut simulasi cicilan bulanan untuk pinjaman mulai Rp1 juta hingga Rp10 juta. Angka tersebut dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha yang sedang menyiapkan rencana pembiayaan.
| Jumlah Pinjaman | Tenor | Angsuran Per Bulan (±) |
|---|---|---|
| Rp1.000.000 | 12 bulan | Rp113.253 |
| 18 bulan | Rp69.000 | |
| 24 bulan | Rp50.680 | |
| 36 bulan | Rp32.000 | |
| Rp5.000.000 | 12 bulan | Rp569.000 |
| 18 bulan | Rp346.000 | |
| 24 bulan | Rp253.000 | |
| 36 bulan | Rp164.000 | |
| Rp10.000.000 | 12 bulan | Rp1.136.000 |
| 18 bulan | Rp693.000 | |
| 24 bulan | Rp502.000 | |
| 36 bulan | Rp329.000 |
Dengan opsi tenor yang mencapai 36 bulan, pelaku usaha dapat memilih cicilan yang paling ringan. Fleksibilitas tersebut membantu UMKM menjaga arus kas tetap stabil meskipun tengah melakukan ekspansi.
Syarat Pengajuan KUR BRI yang Mudah Dipenuhi
Syarat pengajuan KUR kategori kecil disusun agar mudah diakses oleh pelaku usaha mikro. Dengan persyaratan sederhana ini, banyak UMKM dapat mengajukan modal tanpa kendala administratif yang menyulitkan.
Berikut persyaratan umum untuk mengajukan KUR BRI 1–10 juta. Seluruh syarat ini berlaku bagi pelaku usaha yang telah menjalankan aktivitas produktif.
Warga Negara Indonesia berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
Memiliki usaha produktif yang aktif berjalan dan layak dibiayai.
Usaha telah beroperasi setidaknya 6 bulan.
Tidak sedang menerima kredit produktif dari bank lain selain kredit konsumtif.
Tidak memerlukan jaminan tambahan untuk plafon tertentu sesuai ketentuan KUR Super Mikro.
Dengan persyaratan tersebut, peluang bagi UMKM untuk memperoleh modal kerja terbuka lebih luas. Selain itu, kebutuhan administrasi yang ringan membantu percepatan proses pengajuan.
Proses Pengajuan KUR BRI Lebih Mudah dengan Dua Opsi
BRI menyediakan dua metode utama untuk pengajuan KUR yaitu secara langsung dan online. Kedua metode ini disiapkan untuk memudahkan calon debitur dalam memilih proses yang paling nyaman.
1. Pengajuan Langsung ke Kantor Cabang BRI
Calon debitur dapat datang ke kantor BRI terdekat dengan membawa dokumen identitas lengkap. Dokumen yang perlu disiapkan meliputi KTP, KK, dan Surat Keterangan Usaha dari kelurahan atau desa.
Petugas BRI akan melakukan verifikasi data dan melanjutkan dengan survei lapangan. Setelah seluruh proses selesai, pengajuan akan diproses menuju pencairan dana.
2. Pengajuan Online melalui Situs Resmi
Pengajuan juga dapat dilakukan melalui situs kur.bri.co.id. Pemohon cukup mengisi formulir digital dan mengunggah dokumen yang dibutuhkan.
Setelah data diterima, petugas BRI akan melakukan verifikasi lanjutan. Jika seluruh syarat terpenuhi, persetujuan kredit akan diberikan dan dana dapat dicairkan.
Fasilitas Pembiayaan yang Mendorong Pertumbuhan UMKM
KUR BRI kembali membuktikan perannya sebagai penopang perkembangan usaha mikro. Dengan bunga rendah dan tenor fleksibel, pelaku usaha dapat melakukan ekspansi tanpa tekanan beban pinjaman.
Program ini membantu meningkatkan kapasitas produksi dan membuka peluang usaha baru. Selain itu, UMKM memiliki kesempatan memperluas pasar melalui tambahan modal kerja yang lebih terjangkau.
Fasilitas pembiayaan yang ringan ini diharapkan dapat semakin memperkuat ekosistem UMKM nasional. Dengan daya dukung pembiayaan yang tepat, perkembangan usaha kecil dapat berjalan lebih cepat.
KUR BRI menjadi pilihan ideal bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan modal dengan bunga rendah. Dengan kemudahan persyaratan serta akses yang luas, program ini membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi berbasis usaha mikro.
BRI terus menghadirkan inovasi agar pembiayaan semakin mudah dijangkau. Dukungan ini diharapkan mampu memperkuat fondasi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.