JAKARTA — Shopee Indonesia mencatat capaian signifikan dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tanah Air sepanjang 2025. Program Kampus UMKM Shopee Kelas Online berhasil menjangkau jutaan pelaku usaha yang ingin meningkatkan kompetensi digital.
Deputy Director of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menekankan angka ini sebagai indikator tingginya semangat UMKM untuk bertransformasi. “28.000 ini [bersama instansi Pemerintah] bukan sekedar angka, mereka punya beberapa keluarga jadi bagaimana kita menggambarkan efek ekonominya yang mereka dapatkan kampus UMKM Shopee kelas online,” ujarnya di Startup Hub Gedung Smesco Indonesia.
Program ini kini telah menjangkau 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, menunjukkan penetrasi Shopee yang semakin merata. Sejak 2021, Kampus UMKM Shopee sudah menyediakan lebih dari 350 ribu jam pelatihan melalui hampir 400 modul yang disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku usaha.
“Angka-angka ini bukan sekedar capaian bagi kami tapi tanda bahwa semangat belajar para pelaku UMKM Indonesia tidak pernah padam,” tambah Radynal. Hal ini menjadi bukti bahwa pelatihan digitalisasi menjadi salah satu kunci penguatan UMKM di era modern.
Transformasi Program dari Offline ke Online
Kampus UMKM Shopee pertama kali diluncurkan pada 2021 dalam format offline untuk mendampingi masyarakat yang baru beralih ke bisnis online pascapandemi. Namun sejak 2025, program ini dikonversi menjadi kelas daring karena ekosistem UMKM sudah lebih matang.
“Kami customize bahkan ada beberapa curriculum AI yang memang jauh lebih powerful jauh lebih relevan untuk kondisi UMKM saat ini,” jelas Radynal. Pendekatan ini memungkinkan materi pelatihan lebih adaptif dengan tren dan kebutuhan pasar digital.
Dalam rangka memperingati satu dekade Shopee di Indonesia, perusahaan juga meluncurkan Kampus UMKM Shopee Kelas Online Edisi Spesial 10 Tahun. Program ini menghadirkan 10 sesi pelatihan bersama top seller, mentor, dan pakar industri yang bisa diikuti secara gratis oleh UMKM di seluruh Indonesia dari 18 November hingga 9 Desember 2025.
Pelatihan daring ini memungkinkan UMKM di daerah terpencil sekalipun mendapatkan akses ilmu dan strategi digital yang sebelumnya sulit dijangkau. Kelas online menjadi solusi efektif bagi pelaku usaha yang ingin tetap kompetitif di tengah persaingan e-commerce.
Beragam Inisiatif Pendukung UMKM
Selain pelatihan, Shopee menghadirkan inisiatif lain untuk memperkuat UMKM. Program seperti Sukses UMKM Baru menawarkan insentif hingga Rp2 juta untuk pelaku usaha baru yang bergabung.
Ekspor 2.0 mempermudah pengelolaan toko luar negeri sehingga UMKM dapat menjangkau pasar internasional. Sementara reality show Jagoan UMKM Meklas memberikan inspirasi dan strategi praktis bagi para pebisnis lokal.
Bagi Deputi Usaha Kecil Kementerian UMKM Republik Indonesia, Temmy Satya Permana, kontribusi Shopee dinilai signifikan. “Semoga jangkauan ini dapat terus bertambah dan semakin menjangkau UMKM di berbagai daerah, termasuk di daerah 3T,” tuturnya, menekankan pentingnya pemerataan akses digital bagi seluruh pelaku usaha.
Dampak Positif bagi Pelaku UMKM dan Ekonomi Lokal
Transformasi digital UMKM tidak hanya meningkatkan kompetensi penjual, tapi juga berdampak langsung pada ekonomi keluarga dan komunitas. Setiap UMKM yang terlatih di Kampus UMKM Shopee diharapkan dapat memperluas usaha dan meningkatkan pendapatan.
Program ini menjadi contoh konkret bagaimana teknologi dapat memberdayakan sektor usaha kecil di seluruh Indonesia. Shopee tidak hanya menyediakan platform penjualan, tapi juga memfasilitasi pendidikan digital, inovasi, dan strategi bisnis yang relevan dengan kondisi pasar terkini.
Dengan berbagai inisiatif yang ditawarkan, pelaku UMKM semakin percaya diri untuk bersaing di era digital. Dukungan ini diharapkan terus mendorong pertumbuhan UMKM, sekaligus menumbuhkan ekosistem e-commerce yang sehat dan inklusif.
Artikel ini menyajikan gambaran jelas bahwa Shopee berperan aktif mendorong literasi digital UMKM. Kampus UMKM Shopee Kelas Online membuktikan bahwa pendidikan digital bukan sekadar teori, tapi alat nyata untuk mengembangkan bisnis lokal di seluruh Indonesia.