Waspada Klorin Berlebih di Kolam Renang: Gejala dan Cara Mengatasinya

Selasa, 18 November 2025 | 14:33:25 WIB
Waspada Klorin Berlebih di Kolam Renang: Gejala dan Cara Mengatasinya

JAKARTA - Klorin adalah bahan kimia utama untuk menjaga air kolam renang tetap bersih dari kuman. Namun, kadar yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan dan menimbulkan masalah kesehatan serius.

Berenang memang menyenangkan dan menyehatkan, terutama di cuaca panas. Di balik kesegarannya, paparan klorin berlebih bisa menjadi risiko yang perlu diwaspadai.

Keracunan klorin terjadi saat seseorang menghirup, menelan, atau bersentuhan langsung dengan zat kimia ini dalam jumlah tinggi. Tingkat keparahannya bervariasi tergantung lama paparan dan sensitivitas tubuh masing-masing orang.

Gejala Keracunan Klorin yang Perlu Diwaspadai

Kulit yang terkena klorin pekat dapat mengalami iritasi, kemerahan, gatal, hingga muncul lepuhan. Sensasi terbakar atau perih di kulit biasanya muncul beberapa saat setelah kontak langsung.

Paparan klorin pada mata juga berisiko menimbulkan perih dan kemerahan. Dalam kasus berat, permukaan mata terasa seperti terbakar dan penglihatan bisa terganggu sementara.

Menghirup uap klorin di kolam tertutup dapat memicu batuk, bersin, dan sesak napas. Jika paparan parah, kadar oksigen dalam darah menurun, membuat bibir dan kuku tampak kebiruan.

Menelan air kolam yang terlalu banyak mengandung klorin bisa merusak tenggorokan dan lambung. Efek lebih serius termasuk gangguan fungsi jantung dan ginjal, sehingga memerlukan penanganan medis segera.

Tindakan Cepat Saat Terpapar Klorin

Langkah pertama adalah membawa korban ke area terbuka dengan udara segar. Jauhkan dari sumber klorin agar paparan tidak bertambah parah.

Segera bilas kulit dan mata yang teriritasi dengan air bersih banyak selama minimal 15 menit. Proses ini membantu mengurangi rasa perih dan menghindari luka kimia lebih lanjut.

Jika gejala berat muncul, segera hubungi layanan darurat atau bawa ke rumah sakit. Penanganan medis profesional sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang akibat keracunan klorin.

Cara Mengenali Kolam dengan Klorin Berlebih

Bau klorin yang terlalu menyengat bisa menjadi indikasi kadar yang tidak seimbang. Klorin normal memiliki aroma lembut, tapi jika membuat mata perih dan hidung tersengal, sebaiknya hindari berenang.

Alat tes DPD bisa digunakan untuk memeriksa kadar klorin dan pH air kolam. Rentang pH ideal kolam adalah 7,2–7,8, dan kadar klorin aman berada di 1–3 ppm.

Bagi yang belum terbiasa menakar klorin, sebaiknya gunakan jasa pembersih kolam profesional. Mereka dapat menyesuaikan dosis dengan tepat sehingga air tetap aman dan bersih.

Tips Mencegah Efek Samping Klorin

Hindari berenang di kolam yang airnya keruh, bau, atau membuat kulit gatal. Kondisi tersebut menandakan kolam tidak terawat dan kadar klorin mungkin tidak seimbang.

Bilas tubuh sebelum masuk kolam untuk menghilangkan keringat, losion, dan kotoran. Hal ini mencegah reaksi kimia yang dapat memperparah iritasi kulit.

Gunakan perlengkapan pelindung seperti topi renang dan kacamata renang. Langkah ini membantu mengurangi iritasi mata dan rambut akibat paparan klorin.

Tetes mata dan telinga bisa dipakai setelah berenang. Produk ini mengurangi rasa kering, gatal, dan risiko infeksi telinga.

Oleskan sunscreen sebelum berenang dan pelembap setelah berenang. Perawatan ini menjaga kelembapan kulit dan mencegah iritasi lebih lanjut akibat klorin.

Menjaga Keseimbangan Klorin untuk Keamanan Semua

Keseimbangan kadar klorin bukan sekadar menjaga kebersihan kolam. Langkah ini juga melindungi kesehatan perenang dari risiko keracunan dan iritasi.

Dengan mengontrol kadar klorin, kamu dan keluarga dapat tetap menikmati berenang dengan aman. Pencegahan dan penanganan tepat membuat kolam renang menjadi tempat menyenangkan, bukan sumber masalah kesehatan.

Menyadari gejala keracunan dan mengetahui tindakan cepat sangat penting. Setiap langkah kecil dapat mencegah komplikasi serius dan memastikan pengalaman berenang tetap menyegarkan dan aman.

Terkini