Pemerintah Resmikan Layanan Kesehatan Berteknologi Tinggi di Surabaya untuk Percepatan Akses Nasional

Selasa, 18 November 2025 | 10:21:30 WIB
Pemerintah Resmikan Layanan Kesehatan Berteknologi Tinggi di Surabaya untuk Percepatan Akses Nasional

JAKARTA - Upaya mempercepat pemerataan teknologi kesehatan kembali ditegaskan pemerintah melalui peresmian sejumlah layanan mutakhir di RS Kemenkes Surabaya pada Senin, 17 november 2025 sore. Peresmian fasilitas bergengsi ini menandai langkah serius negara menghadirkan layanan kesehatan kelas tinggi yang dapat dinikmati masyarakat di berbagai daerah tanpa perlu bepergian jauh.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan layanan PET Scan, fasilitas radioterapi, serta bedah jantung minimal invasif atau MICS dan perbaikan katup mitral. Seluruh fasilitas tersebut dirancang untuk meningkatkan kecepatan diagnosis dan penanganan bagi pasien dengan kondisi serius seperti kanker, gangguan saraf, dan penyakit jantung.

Ia meminta agar layanan PET Scan dan bedah jantung di rumah sakit tersebut segera dapat digunakan oleh peserta BPJS Kesehatan. Menurut dia, apabila akses BPJS dibuka, maka tingkat penggunaannya akan melonjak sangat signifikan dibandingkan saat ini.

Sejak mulai beroperasi pada September lalu, PET Scan di RS Kemenkes Surabaya sudah digunakan oleh 66 pasien meskipun belum bekerja sama dengan BPJS. Data tersebut menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan pemeriksaan berteknologi tinggi yang sulit ditemukan di banyak wilayah.

PET Scan merupakan pemeriksaan radiologi yang memanfaatkan radioaktif dosis rendah untuk menghasilkan gambar tiga dimensi aktivitas metabolisme tubuh secara real-time. Teknologi ini sangat penting dalam mendeteksi penyakit jantung, gangguan saraf, hingga berbagai jenis kanker yang memerlukan penanganan cepat dan akurat.

Menteri Kesehatan mengakui bahwa nilai investasi alat PET Scan sangat mahal, sehingga penyebarannya ke rumah sakit di Indonesia harus dilakukan secara bertahap. Pemerintah telah memperhitungkan kebutuhan masyarakat dan keterjangkauan anggaran agar fasilitas seperti ini bisa tersedia secara merata.

Saat ini PET Scan, radioterapi, dan MICS beserta perbaikan katup mitral belum tersedia di wilayah Indonesia Timur. Dengan kondisi tersebut, RS Kemenkes Surabaya berfungsi sebagai rujukan utama bagi masyarakat dari kawasan timur Indonesia yang membutuhkan layanan berteknologi tinggi.

Namun ia memastikan pemerintah akan membangun fasilitas serupa di berbagai daerah agar masyarakat tidak perlu dirujuk jauh. “Jadi enggak usah jauh-jauh dirujuk ke sini,” ujarnya kepada jurnalis.

Menurut Menkes, penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian kedua tertinggi di Indonesia sehingga layanan penanganannya harus semakin diperluas. Dengan hadirnya fasilitas baru tersebut, ia berharap lebih banyak pasien dapat ditangani tepat waktu dan risiko keterlambatan dapat ditekan.

Ia menegaskan bahwa layanan kesehatan mutakhir idealnya dapat diakses merata di seluruh 514 kabupaten dan kota. “Kalau bisa semua kabupaten atau kota memiliki layanan seperti ini,” katanya.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa banyak kasus penyakit jantung berawal dari gangguan kesehatan sejak kecil yang tidak tertangani sehingga berujung merusak katup. Kehadiran fasilitas lengkap di Surabaya memungkinkan pemeriksaan dan tindakan dilakukan lebih cepat tanpa harus menunggu rujukan jauh.

“Banyak kasus sebenarnya bisa ditangani lebih cepat tanpa harus dirujuk jauh,” imbuhnya lagi. Ia menilai kemampuan rumah sakit tersebut melakukan operasi minimal invasif menjadi lompatan besar bagi layanan kardiovaskular di Jawa Timur.

Selain itu, perkembangan layanan ini juga diharapkan mengurangi jumlah pasien Indonesia yang mencari perawatan medis ke luar negeri. “Tujuan kami sederhana, siapa pun, di mana pun, harus bisa mendapat pelayanan terbaik dengan cepat,” ujarnya.

Penguatan Layanan Berteknologi Tinggi di RS Kemenkes Surabaya

Plh Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, dr. Martha Siahaan, mengatakan bahwa seluruh layanan baru tersebut tinggal menunggu proses finalisasi kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Ia menegaskan bahwa peluncuran layanan ini merupakan komitmen rumah sakit dalam menyediakan teknologi canggih yang mempercepat penanganan pasien.

Saat ini, RS Kemenkes Surabaya menjadi satu-satunya rumah sakit di Jawa Timur yang memiliki layanan radioterapi lengkap. Layanan tersebut mencakup simulator, cobalt, hingga brachytherapy yang dapat menunjang pengobatan kanker dengan standar tinggi.

Rumah sakit ini juga dilengkapi fasilitas cath lab, kemoterapi, dan hemodialisis yang menjadi bagian penting dalam penanganan pasien dengan penyakit kronis. Seluruh pengembangan dilakukan untuk menjadikan RS Kemenkes Surabaya sebagai pusat layanan unggulan di kawasan timur Indonesia.

Untuk layanan bedah jantung minimal invasif, rumah sakit tersebut telah melakukan operasi terhadap tiga pasien dengan hasil yang baik. “Kami berharap layanan unggulan ini meningkatkan kualitas layanan dan menekan jumlah warga yang berobat ke luar negeri,” kata dr. Martha.

RS Kemenkes Surabaya sebelumnya merupakan fasilitas rujukan Covid-19 sehingga sempat vakum selama pandemi. Setelah pandemi mereda, rumah sakit ini kembali beroperasi dengan fokus memperkuat layanan rujukan nasional terutama bagi wilayah Indonesia Timur.

Peresmian fasilitas baru kali ini juga menjadi momentum penting karena bertanda keberhasilan tindakan perdana operasi MICS-CABG dan perbaikan katup mitral. Keberhasilan tersebut memperlihatkan kemampuan tenaga medis lokal dalam mengoperasikan teknologi medis yang semakin maju.

Dorongan Perbaikan Sistem Rujukan Nasional

Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa RS Kemenkes Surabaya dan RS di Makassar kini menjadi pusat rujukan pemerintah bagi masyarakat Indonesia Timur. Penetapan tersebut bertujuan memperluas akses layanan medis berteknologi tinggi ke wilayah yang selama ini masih kekurangan fasilitas.

Ia menyoroti persoalan rujukan berlapis yang kerap memperlambat penanganan pasien jantung di berbagai daerah. Menurutnya, pasien dengan kondisi berat semestinya langsung dirujuk ke rumah sakit tipe A tanpa harus melewati rumah sakit tipe B yang tidak memiliki fasilitas lengkap.

“Pasien dengan kasus jantung membutuhkan pelayanan yang cepat,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa rujukan tepat sasaran dapat mengurangi risiko keterlambatan yang berakibat fatal bagi pasien.

Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya kolaborasi rumah sakit pemerintah pusat untuk memperkuat layanan nasional. Ketersediaan teknologi medis tinggi harus diimbangi dengan sistem rujukan yang lebih efisien agar proses penanganan menjadi lebih cepat.

PET Scan yang diresmikan hari itu merupakan satu-satunya PET Scan di Jawa Timur sehingga menjadi fasilitas penting bagi diagnosis medis di kawasan tersebut. Teknologi ini mampu memberikan deteksi dini penyakit jantung, gangguan saraf, dan kanker dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Selain itu, PET Scan berperan dalam proses staging, restaging, dan pemantauan respons terapi pasien. Kehadirannya membuat proses pengobatan dapat diarahkan dengan lebih tepat dan efektif sesuai kondisi masing-masing pasien.

Dengan berbagai fasilitas baru tersebut, pemerintah ingin memastikan bahwa layanan kesehatan berteknologi tinggi bukan hanya menjadi layanan eksklusif di kota besar. Pemerataan layanan diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mempercepat penanganan penyakit berisiko tinggi.

Terkini