JAKARTA - Cedera sering datang tanpa diduga dan dapat mengganggu aktivitas harian secara signifikan. Situasi ini membuat banyak orang memahami pentingnya pemulihan yang tidak hanya mengandalkan perawatan luar tetapi juga dukungan dari dalam tubuh.
Beragam jenis cedera dapat menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan membatasi ruang gerak seseorang. Kondisi inilah yang membuat proses penyembuhan harus dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh.
Cedera bahkan berpotensi berdampak jangka panjang jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Oleh sebab itu, pemilihan langkah perawatan yang sesuai menjadi kunci mencegah risiko perubahan permanen pada jaringan tubuh.
Menurut Spesialis Gizi Klinik Mayapada Hospital Bandung, dr. Shiela Stefani, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, FINEM, pemulihan cedera tidak hanya mengandalkan fisioterapi saja. Ia menegaskan bahwa dukungan nutrisi juga menjadi bagian penting dalam membantu perbaikan jaringan tubuh yang rusak.
Dalam penjelasannya, dr. Shiela menyebutkan bahwa makanan tertentu memiliki kemampuan mempercepat regenerasi sel dan meminimalkan peradangan. Oleh karena itu, pola makan harus disesuaikan dengan kebutuhan pemulihan agar prosesnya berjalan optimal.
Peran Protein sebagai Fondasi Regenerasi Sel Tubuh
Protein menjadi fokus utama dalam penjelasan dr. Shiela terkait pemulihan cedera. Ia menjelaskan bahwa nutrisi ini merupakan makronutrien penting yang berperan sebagai pembangun utama tubuh.
"Protein itu merupakan suatu makronutrien dimana memang dibutuhkan oleh tubuh harian. Fungsi utamanya yakni zat pembangun yang membantu meregenerasi sel-sel yang rusak," kata dr. Shiela dalam saluran Youtube Mayapada Hospital yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (17 November 2025).
Ia menambahkan bahwa kebutuhan protein harian harus tercukupi terutama setelah terjadi cedera. Hal ini karena tubuh memerlukan bahan baku yang tepat untuk memperbaiki jaringan yang mengalami kerusakan.
Pilihan sumber protein dapat disesuaikan dengan preferensi individu dan kondisi kesehatan. Konsumsi daging merah, ikan, makanan laut, ayam, telur, dan susu dapat menjadi pilihan yang efektif.
Produk susu seperti yogurt dan keju juga menjadi alternatif yang baik sebagai sumber protein lengkap. Selain protein hewani, bahan pangan nabati berprotein tinggi juga dapat menjadi opsi menarik bagi yang tidak mengonsumsi produk hewani.
Namun, dr. Shiela mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan protein berbeda. Faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, tingkat aktivitas, dan riwayat kesehatan menentukan jumlah yang perlu dikonsumsi.
Mengonsumsi protein secara bertahap sepanjang hari dapat membantu tubuh menyerapnya lebih baik. Metode ini juga membantu mempertahankan energi dan mempercepat proses pemulihan jaringan.
Karbohidrat dan Lemak Sehat sebagai Pendukung Energi Tubuh
Selain protein, dr. Shiela menekankan bahwa karbohidrat memiliki peran penting dalam pemulihan cedera. Karbohidrat menjadi sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas dan menjaga fungsi sel.
Tubuh membutuhkan energi cukup agar proses perbaikan jaringan dapat berjalan secara optimal. Kekurangan asupan energi dapat memperlambat pemulihan dan menurunkan kemampuan tubuh memulihkan kerusakan.
Lemak sehat juga memiliki posisi penting dalam memperbaiki cedera. dr. Shiela menjelaskan bahwa dinding sel tubuh terbentuk dari kombinasi lemak dan protein.
"Kalau berbicara lemak sehat, semua dinding sel kita itu terdiri dari lemak dan protein. Jadi lemak baik ini sebenarnya tidak dibutuhkan dalam jumlah yang banyak tapi penting untuk kesehatan kita apalagi untuk penyembuhan cedera sebagai pembentuk dinding sel," paparnya.
Pilihan lemak sehat yang dapat dikonsumsi mencakup ikan salmon, kacang almond, minyak canola, telur, dan alpukat. Makanan ini memberikan asam lemak berkualitas tinggi yang mendukung perbaikan struktur sel.
Selain itu, konsumsi lemak sehat membantu mengurangi peradangan yang mungkin timbul akibat cedera. Dengan berkurangnya peradangan, jaringan dapat pulih dengan lebih cepat dan efisien.
Tubuh juga memerlukan cairan yang cukup untuk menjaga kelancaran fungsi sel selama proses penyembuhan. dr. Shiela menegaskan pentingnya menjaga hidrasi dengan minum air putih yang memadai setiap hari.
Pentingnya Keseimbangan Nutrisi untuk Mempercepat Penyembuhan Cedera
Pemulihan cedera yang efektif tidak hanya bergantung pada satu jenis makanan saja. Tubuh membutuhkan kombinasi nutrisi yang seimbang agar proses penyembuhan berjalan menyeluruh dan tidak terhambat.
Setiap komponen makanan memiliki peran unik yang saling melengkapi dalam memperbaiki jaringan tubuh. Protein memperbaiki sel, karbohidrat menyediakan energi, dan lemak sehat membentuk struktur sel serta mengurangi peradangan.
Kombinasi ini membantu mempercepat pemulihan dan mencegah risiko perburukan kondisi akibat kekurangan nutrisi tertentu. Ketidakseimbangan nutrisi dapat memperlambat kerja tubuh dalam membenahi bagian yang cedera.
Selain nutrisi, kualitas istirahat juga berpengaruh pada kecepatan pemulihan. Tubuh memanfaat waktu istirahat untuk menjalankan proses regenerasi sel secara lebih intensif.
Aktivitas fisik yang sesuai anjuran dokter atau fisioterapis menjadi pendukung penting lainnya. Latihan yang tepat dapat membantu mengembalikan fungsi otot dan jaringan tanpa membebani bagian yang cedera.
Pemilihan pola makan sehat sebaiknya dilakukan sejak awal cedera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Kebiasaan nutrisi yang baik juga membantu memperkuat tubuh agar tidak mudah mengalami cedera di masa depan.
Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi penting dilakukan agar pola makan yang disusun sesuai kebutuhan. Pendekatan yang terarah memastikan tubuh memiliki bahan baku yang tepat untuk mempercepat penyembuhan.
Pemulihan yang optimal membutuhkan konsistensi dalam menjalani rekomendasi medis dan pola makan. Kombinasi langkah internal dan eksternal akan memberikan hasil yang lebih maksimal.