Kenali Pola Nyeri Dada yang Berbahaya untuk Cegah Serangan Jantung Mendadak

Selasa, 18 November 2025 | 09:08:36 WIB
Kenali Pola Nyeri Dada yang Berbahaya untuk Cegah Serangan Jantung Mendadak

JAKARTA - Banyak orang menganggap semua nyeri dada sebagai tanda serangan jantung, padahal tidak semua keluhan tersebut berkaitan langsung dengan masalah jantung. Kondisi ini sering membuat masyarakat salah menilai situasi dan tidak mengambil langkah yang tepat ketika gejala muncul.

Sensasi tidak nyaman di dada bisa berasal dari berbagai gangguan organ tubuh yang berbeda. Namun, pemahaman yang kurang tepat membuat sebagian orang panik atau sebaliknya mengabaikan gejala yang justru berbahaya.

Serangan jantung merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan cepat untuk mencegah kerusakan jantung lebih lanjut. Di sisi lain, beberapa jenis nyeri dada dapat disebabkan oleh hal yang lebih ringan seperti masalah lambung.

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Ekokardiografi, dr. Liem Audi Natalino, Sp.JP, Subsp. Eko.(K)., FIHA, FAPSC, menjelaskan bahwa tidak setiap rasa sakit di dada merupakan tanda dari serangan jantung. Menurutnya, keluhan tersebut dapat berasal dari penyakit lain seperti sakit lambung atau GERD.

"Serangan jantung tidak serta merta sebelumnya ada gejala karena kadang datang tiba-tiba. Biasanya nyeri dada karena jantung itu disertai setelah aktivitas atau saat aktivitas jadi ada faktor pencetusnya," kata dr. Liem dalam saluran Youtube Mayapada Hospital.

Ia juga menegaskan bahwa durasi nyeri menjadi salah satu pembeda utama antara serangan jantung dengan nyeri dada biasa. Nyeri khas serangan jantung berlangsung lebih dari 15 menit dan semakin lama semakin berat.

Ciri Nyeri Dada yang Perlu Diwaspadai sebagai Serangan Jantung

Serangan jantung umumnya ditandai dengan ketidaknyamanan pada bagian tengah dada yang terjadi selama beberapa menit. Sensasi tersebut bisa hilang timbul dan seringkali terasa seperti tekanan kuat yang menekan dada.

dr. Liem menjelaskan bahwa keluhan tersebut bisa menyerupai sensasi diremas atau seperti rasa penuh yang tidak nyaman. Beberapa pasien menggambarkannya sebagai rasa sakit yang membuat mereka sulit bernapas.

"Tanda serangan jantung dari nyeri dada dibagi menjadi dua Tipikal dan Atipikal. Tipikal itu nyeri dada sebelah kiri dan posisi yang sakit itu tidak bisa ditunjuk," paparnya.

Pada tipe Tipikal, rasa sakit biasanya menjalar ke lengan kiri atau tembus ke bagian belakang. Pasien biasanya memegang dada sambil sedikit mencondongkan tubuh ke depan dalam posisi yang disebut levin sign.

Sementara itu, nyeri dada tipe Atipikal memiliki karakteristik yang lebih bervariasi. Keluhannya bisa berupa rasa nyeri pada ulu hati atau sensasi sakit yang menjalar ke rahang.

Beberapa orang juga merasakan rasa pegal pada punggung atau nyeri pada lengan kanan. Selain itu, munculnya rasa tercekik di bagian tengah dada dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami gangguan pada aliran darah jantung.

Pada sebagian kasus, gejala serangan jantung disertai keringat dingin yang muncul tiba-tiba tanpa sebab jelas. Kondisi ini menandakan tubuh merespons stres mendadak akibat berkurangnya suplai oksigen ke jantung.

Keluhan-keluhan tersebut tidak boleh diabaikan terutama jika muncul secara mendadak. Tindakan cepat dan pemeriksaan medis sangat diperlukan untuk memastikan kondisi pasien.

Pemeriksaan Penting untuk Menegakkan Diagnosis Serangan Jantung

Untuk memastikan apakah seseorang mengalami serangan jantung, pemeriksaan medis yang tepat harus dilakukan segera. Pemantauan aktivitas listrik jantung melalui elektrokardiogram atau EKG merupakan langkah pertama yang paling umum dilakukan.

Pemeriksaan EKG membantu mendeteksi adanya gangguan fungsi jantung secara cepat. Hasilnya dapat menunjukkan perubahan pola yang menjadi tanda adanya kerusakan otot jantung.

Selain EKG, pemeriksaan laboratorium menjadi bagian penting dalam menentukan diagnosis. Salah satu tes utama adalah tes troponin yang mengukur kadar protein jantung yang dilepaskan ketika sel jantung rusak.

Tidak hanya itu, pemeriksaan CK-MB atau creatine kinase-myocardial band juga membantu menilai tingkat kerusakan jantung. Hasil pemeriksaan ini biasanya menjadi penentu apakah kondisi pasien termasuk serangan jantung.

dr. Liem menekankan bahwa kedua pemeriksaan tersebut memegang peran penting dalam memastikan diagnosis. "Jika seseorang mengalami hal demikian jangan ditunggu-tunggu karena sangat berbahaya," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa serangan jantung harus memenuhi kriteria gejala klinis serta hasil pemeriksaan EKG dan laboratorium. Jika semua indikator tersebut menunjukkan kelainan, maka kondisi tersebut dikategorikan sebagai serangan jantung.

Penanganan cepat akan membantu meminimalkan kerusakan otot jantung. Semakin lama dibiarkan, semakin besar risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

Oleh sebab itu, siapa pun yang merasakan gejala mencurigakan sebaiknya segera mencari bantuan medis. Deteksi dini memberikan peluang pemulihan yang lebih baik bagi pasien.

Membedakan Nyeri Dada Biasa dengan Gejala Serangan Jantung

Nyeri dada dapat disebabkan oleh berbagai faktor sehingga diperlukan pemahaman untuk membedakannya. Nyeri akibat GERD misalnya, sering disalahartikan sebagai serangan jantung karena rasa terbakar di dada.

Rasa nyeri akibat masalah lambung biasanya semakin parah setelah makan dan dapat berkurang dengan obat lambung. Berbeda dengan nyeri serangan jantung yang biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres.

Selain itu, nyeri otot dada akibat postur tubuh yang buruk juga bisa menyerupai keluhan jantung. Namun, nyeri otot cenderung memburuk saat disentuh atau digerakkan.

Sebaliknya, nyeri jantung tidak berubah dengan perubahan posisi tubuh. Kondisi ini menjadi salah satu ciri penting untuk membedakan penyebab keluhan dada.

Pemahaman mengenai perbedaan ini penting untuk mencegah salah penanganan. Namun, jika tidak yakin, pemeriksaan medis tetap menjadi cara paling aman untuk memastikan kondisi tubuh.

Kesadaran masyarakat mengenai gejala serangan jantung harus terus ditingkatkan. Penanganan cepat dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan permanen pada jantung.

Terkini