Bahaya Tersembunyi Air Genangan Hujan yang Mengancam Kesehatan Masyarakat

Senin, 17 November 2025 | 10:02:40 WIB
Bahaya Tersembunyi Air Genangan Hujan yang Mengancam Kesehatan Masyarakat

JAKARTA - Setiap kali musim hujan tiba, banyak orang hanya fokus pada ketidaknyamanan seperti pakaian basah atau aktivitas luar ruangan yang terganggu. Namun di balik itu, air yang menggenang setelah hujan sebenarnya membawa risiko kesehatan yang jauh lebih besar dari yang terlihat.

Genangan air sering muncul di jalanan, halaman rumah, hingga area drainase yang tidak bekerja optimal. Meski tampak tidak berbahaya, air yang tidak mengalir ini dapat menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai organisme penyebab penyakit.

Ketika hujan turun dalam intensitas tinggi dan berlangsung lama, volume genangan pun meningkat sehingga memperbesar peluang kontaminasi lingkungan. Kondisi lembap dan minim sinar matahari membuat mikroorganisme lebih mudah bertahan hidup.

Kontak langsung dengan air tersebut bisa terjadi kapan saja, bahkan tanpa disadari. Mulai dari anak yang bermain hujan hingga orang dewasa yang melintas di jalanan banjir, paparan ini dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan.

Memahami bahaya air genangan sangat penting agar masyarakat lebih waspada. Langkah sederhana seperti menghindari genangan dapat mengurangi risiko berbagai penyakit.

Ancaman Bakteri Berbahaya dari Air Genangan

Salah satu bahaya paling dikenal dari air genangan hujan adalah leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini biasanya berasal dari urin tikus atau hewan liar kemudian terbawa aliran air menuju lingkungan sekitar.

Ketika air sudah menggenang, bakteri dapat bertahan hidup selama beberapa hari dan berpotensi menginfeksi siapa saja yang bersentuhan dengannya. Infeksi terjadi melalui luka kecil di kulit atau ketika air tercemar menyentuh selaput lendir.

Jumlah kasus leptospirosis cenderung meningkat setelah hujan berkepanjangan. Kondisi ini diperburuk oleh sanitasi lingkungan yang tidak optimal serta kebiasaan masyarakat melewati genangan tanpa perlindungan.

Gejala awal leptospirosis berupa demam, sakit kepala, dan nyeri otot yang sering disalahartikan sebagai flu. Dalam kasus berat, penyakit ini dapat merusak organ seperti ginjal dan hati jika tidak segera ditangani.

Menghindari genangan yang tampak kotor merupakan langkah pertama pencegahan. Kebiasaan membersihkan lingkungan dapat mengurangi peluang hewan pembawa bakteri berkembang biak.

Perkembangbiakan Nyamuk pada Air Menggenang

Air yang menggenang merupakan tempat ideal bagi berbagai spesies nyamuk untuk berkembang biak. Nyamuk Aedes yang membawa virus dengue biasanya mencari air bersih yang tidak mengalir sebagai tempat bertelur.

Namun nyamuk jenis lain juga dapat tumbuh dalam air yang sedikit keruh dan lembap. Larva berkembang dengan cepat dan dalam beberapa hari dapat berubah menjadi nyamuk dewasa yang siap menghisap darah.

Peningkatan populasi nyamuk setelah musim hujan sering memicu ledakan kasus penyakit seperti demam berdarah atau chikungunya. Kondisi lingkungan lembap membuat aktivitas nyamuk lebih agresif sehingga risiko gigitan meningkat.

Genangan kecil seperti di pot tanaman atau permukaan plastik yang tidak terpakai dapat menjadi sumber berkembangbiaknya nyamuk. Inilah sebabnya pembersihan area rumah setelah hujan menjadi langkah penting.

Menghilangkan genangan air secepat mungkin dapat memutus siklus hidup nyamuk. Tindakan sederhana seperti membuang air di wadah yang tidak terpakai dapat mencegah penularan penyakit.

Infeksi Kulit dari Paparan Air Tercemar

Air genangan biasanya mengandung campuran kotoran, limbah, sampah, serta berbagai mikroorganisme. Ketika kulit bersentuhan dengan air tersebut, risiko infeksi kulit meningkat terutama bagi mereka yang memiliki luka kecil.

Bakteri seperti Staphylococcus atau Pseudomonas dapat tumbuh subur dalam air yang tidak mengalir. Kondisi ini membuat paparan berulang menjadi pemicu infeksi yang berbahaya jika tidak segera ditangani.

Infeksi kulit biasanya ditandai dengan kemerahan, rasa gatal, atau perih pada area yang terpapar. Jika dibiarkan, infeksi dapat berkembang lebih dalam dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kebersihan tubuh merupakan langkah penting setelah terkena genangan air. Mencuci kaki dengan sabun antibakteri dan mengganti pakaian basah dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi.

Area kaki menjadi bagian tubuh yang paling rentan karena sering terendam dalam genangan. Menggunakan alas kaki yang menutupi kulit dapat memberikan perlindungan tambahan ketika berkegiatan di luar rumah setelah hujan.

Risiko Gangguan Pencernaan dari Air Tercemar Limbah

Genangan air yang terbentuk di dekat saluran pembuangan atau lingkungan padat penduduk biasanya mengandung bakteri penyebab gangguan pencernaan. Bakteri seperti E. coli dan Salmonella dapat masuk ke tubuh melalui tangan yang tercemar.

Percikan air yang terkena pakaian atau kulit dapat membawa bakteri tanpa disadari. Ketika tangan menyentuh makanan tanpa dicuci, risiko diare atau keracunan makanan meningkat.

Virus penyebab diare juga dapat bertahan dalam kondisi lembap. Air yang tampak bersih sekalipun bisa mengandung patogen berbahaya yang tidak terlihat oleh mata.

Gejala gangguan pencernaan dapat muncul dalam waktu singkat setelah paparan. Anak-anak dan lansia sangat rentan mengalami dehidrasi akibat muntah atau buang air besar berlebihan.

Mencuci tangan sebelum makan merupakan langkah paling efektif untuk mencegah penularan. Menghindari makan di tempat yang basah atau kotor setelah hujan juga dapat mengurangi risiko infeksi.

Pencegahan Sederhana untuk Mengurangi Risiko Penyakit

Mengetahui bahaya air genangan hujan merupakan langkah awal untuk menjaga kesehatan. Dengan mengenali risiko tersebut, masyarakat diharapkan lebih waspada saat beraktivitas di luar rumah.

Menghindari genangan air yang terlihat kotor dapat mengurangi paparan bakteri berbahaya. Membiasakan diri mencuci tangan usai beraktivitas menjadi kebiasaan penting yang perlu terus dilakukan.

Pastikan lingkungan sekitar rumah tidak memiliki wadah terbuka yang dapat menampung air hujan. Membersihkan drainase dan permukaan yang tergenang membantu mengurangi perkembangbiakan nyamuk.

Gunakan alas kaki saat berjalan di area yang basah atau berlumpur. Langkah sederhana ini dapat mencegah infeksi kulit atau luka terbuka yang bersentuhan langsung dengan air kotor.

Dengan tindakan pencegahan yang konsisten, risiko penyakit akibat air genangan selama musim hujan dapat ditekan. Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga sepanjang musim.

Terkini