JAKARTA - Menjelajahi pusat Kota Malang kini tidak sekadar menikmati suasana kotanya, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mencicipi kuliner lawas yang bertahan puluhan tahun. Banyak pengunjung yang datang ke area Alun-Alun karena penasaran ingin merasakan cita rasa klasik dari tempat makan yang sudah berdiri sejak lama.
Tidak sedikit kedai di sekitar kawasan ini yang telah eksis sebelum Indonesia merdeka. Keberadaannya membuat sejumlah tempat makan tersebut menjadi bagian dari perjalanan panjang sejarah Kota Malang.
Menurut ulasan dari kanal YouTube Informania pada Minggu, 16 November 2025, ada beberapa kedai legendaris yang masih bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki dari alun-alun. Tempat-tempat ini menawarkan pengalaman kuliner tempo dulu yang hingga kini tetap dipertahankan.
Kuliner Legendaris yang Tetap Menjadi Ikon Kawasan Alun-Alun Malang
Toko Oen menjadi salah satu ikon kuliner yang terus dibicarakan wisatawan setiap kali berkunjung ke Malang. Tempat ini berdiri sejak tahun 1930 dan menawarkan suasana klasik yang tidak banyak berubah sejak pertama kali didirikan.
Es krim jadul dengan rasa vanila, cokelat, serta aneka varian buah menjadi menu yang paling sering dipesan. Selain itu, tersedia makanan berat seperti gado-gado, sate ayam, dan cupcake dengan harga mulai dari Rp30.000.
Lokasinya berada di Jalan Jenderal Basuki Rahmat No. 5, Kauman, Klojen, atau sekitar 200 meter dari Alun-Alun Kota Malang. Aksesnya yang dekat membuat tempat ini selalu menjadi tujuan favorit setelah berjalan-jalan di pusat kota.
Depot Hok Lay juga tidak kalah melegenda karena telah berdiri sejak 1946 dan dikenal dengan minuman Vozco yang unik. Minuman ini merupakan susu sapi murni yang dicampur cokelat dan disajikan dalam botol kaca Coca-Cola.
Selain minuman tersebut, lumpia Semarang versi Malang serta pangsit cumi menjadi pilihan menu yang banyak diburu pengunjung. Harga makanan di tempat ini sekitar Rp20.000, sedangkan minuman mulai Rp13.000.
Lokasinya berada di Jalan Haji Ahmad Dahlan No. 10, Sukoharjo, Klojen, yang dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki dari alun-alun. Kedai ini sering dipadati wisatawan yang penasaran dengan cita rasa klasiknya.
Sajian Khas yang Terus Dilestarikan dari Generasi ke Generasi
Rawon Nguling merupakan salah satu tujuan utama bagi pencinta makanan khas Jawa Timur di sekitar Alun-Alun Malang. Tempat ini sudah ada sejak tahun 1942 dan terkenal dengan kuah rawonnya yang berwarna hitam pekat dan kaya rempah.
Menu andalan yang selalu dipesan adalah nasi rawon dengan daging empuk seharga sekitar Rp30.000 per porsi. Selain itu, tersedia pilihan lain seperti rawon buntut, rawon tutup dengkul, nasi gule kambing, hingga nasi pecel.
Alamatnya berada di Jalan Zainul Arifin No. 62, Kiduldalem, Klojen. Keberadaannya yang melegenda membuat restoran ini jarang sepi pengunjung.
Warung Lama Haji Ridwan yang berlokasi di dalam Pasar Besar Malang juga termasuk kedai tertua di kawasan ini. Berdiri sejak 1925, warung ini menyajikan menu populer seperti rawon, sate komoh, dan nasi campur.
Pilihan lauknya sangat beragam mulai dari sate usus, tempe goreng kering, hingga gulai yang bisa dipilih sesuai selera pelanggan. Harga makanan berkisar Rp15.000–Rp20.000 tergantung pada jenis lauk yang dipilih.
Warung ini dapat ditemukan di lorong kedua sebelah kanan dari pintu masuk utama Pasar Besar Malang. Suasana tradisional pasar semakin menambah pengalaman makan yang terasa khas dan autentik.
Warung Nasi Brintik, yang juga dikenal sebagai Rawon Brintik, merupakan tempat makan yang mempertahankan resep rawon pekat sejak tahun 1942. Kuah rawonnya dikenal kaya rasa dengan aroma khas yang sulit ditiru tempat lain.
Menu yang ditawarkan terdiri dari nasi rawon seharga sekitar Rp27.500 dan aneka jeroan seperti paru, otak, serta usus. Setiap potong jeroan dibanderol sekitar Rp10.000 dan biasanya cepat habis saat jam makan siang.
Kedai ini berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan No. 39, Sukoharjo, Klojen. Tempatnya sederhana tetapi selalu dikunjungi pelanggan setia maupun wisatawan yang penasaran dengan cita rasa rawon lawas.
Jajanan Tradisional dan Kuliner Khas Sapi yang Tetap Bertahan
Ronde Titoni menjadi tempat favorit bagi pencinta jajanan hangat yang ingin menikmati suasana malam di sekitar alun-alun. Kedai ini sudah beroperasi sejak 1948 dan dikenal sebagai salah satu sajian ronde terbaik di Malang.
Pilihan menunya meliputi ronde basah dengan kuah jahe hangat, ronde kering dengan bumbu kacang, serta angsle berisi petulo, mutiara, roti tawar, dan kuah santan manis. Harga hidangan mulai dari Rp10.000 hingga Rp12.000, sehingga sangat terjangkau untuk semua kalangan.
Lokasinya berada di Jalan Zainul Arifin No. 17, Sukoharjo, Klojen. Selain menjadi kuliner malam, tempat ini juga sering menjadi tujuan wisata kuliner keluarga.
Warung Sate Gebug 1920 adalah salah satu yang tertua di kawasan ini dan dikenal karena keunikannya dalam mengolah daging. Nama “geBUG” berasal dari proses memukul daging sapi hingga lembut sebelum dibakar.
Rasa satenya sangat khas dengan tekstur empuk yang menjadi favorit banyak pelanggan. Harga sate berkisar Rp25.000–Rp30.000 per tusuk tergantung jenisnya.
Selain sate, tersedia menu lain seperti sop rawon dan soto yang melengkapi pilihan hidangan. Warung ini terletak di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Klojen, tepat di sebelah Mede Kayutangan.
Keberadaan warung sate ini tidak hanya menawarkan cita rasa klasik, tetapi juga membawa pelanggan pada suasana kuliner tempo dulu. Banyak wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wajib ketika berkunjung ke Malang.