Diabetes Tipe 5 Kini Diakui Secara Global dan Perlu Diwaspadai Serius

Senin, 17 November 2025 | 09:00:43 WIB
Diabetes Tipe 5 Kini Diakui Secara Global dan Perlu Diwaspadai Serius

JAKARTA - Selama ini pembahasan mengenai diabetes selalu berfokus pada tipe 1 dan tipe 2, namun perubahan besar terjadi ketika komunitas medis internasional akhirnya mengakui adanya bentuk diabetes lain yang berkaitan dengan masalah gizi. Diabetes tipe 5 kini resmi masuk dalam klasifikasi global setelah mendapat pengakuan dari International Diabetes Federation (IDF).

Pengakuan tersebut menandai tonggak penting bagi dunia kesehatan karena kondisi ini selama bertahun-tahun tidak memiliki kategori resmi meski banyak ditemukan di berbagai negara. Kehadiran klasifikasi baru ini membuka peluang lebih luas untuk penelitian mendalam, penanganan tepat, serta pencegahan yang lebih terarah.

Diabetes tipe 5 memiliki karakteristik berbeda dari jenis diabetes lainnya yang biasanya disebabkan autoimunitas atau resistansi insulin. Bentuk diabetes ini lebih berakar pada kondisi malnutrisi berkepanjangan yang mengganggu perkembangan tubuh, terutama pankreas.

Selama ini, kondisi tersebut dikenal dalam istilah lokal sebagai diabetes terkait malnutrisi. Namun, tanpa pengakuan resmi, banyak kasus yang tidak terdeteksi atau salah dikategorikan sebagai tipe diabetes lainnya.

Kini, dengan adanya klasifikasi baru, para profesional kesehatan dapat mengenali kondisi ini dengan lebih jelas. Masyarakat pun diharapkan lebih memahami bahwa malnutrisi tidak hanya berdampak pada pertumbuhan, tetapi juga dapat mengubah cara tubuh mengelola gula darah.

Perbedaan Diabetes Tipe 5 dengan Jenis Lainnya

Diabetes tipe 5 paling banyak terjadi pada remaja dan dewasa muda yang tumbuh dalam keadaan kurang gizi. Kondisi ini lebih sering ditemukan di wilayah Asia dan Afrika yang menghadapi masalah keterbatasan pangan.

Tidak seperti diabetes tipe 1 yang berkaitan dengan kerusakan sel β akibat autoimun, tipe 5 tidak menunjukkan tanda tersebut. Selain itu, mekanismenya juga berbeda dengan diabetes tipe 2 yang identik dengan resistansi insulin akibat pola makan berlebihan atau obesitas.

Malnutrisi jangka panjang menjadi akar utama perkembangan diabetes tipe 5. Penurunan kualitas gizi sejak kecil dapat melemahkan fungsi pankreas sehingga produksi insulin tidak optimal.

Saat tubuh mengalami kekurangan gizi bertahun-tahun, metabolisme glukosa pun terganggu dengan cara yang unik. Itulah sebabnya gejala diabetes tipe 5 terkadang mirip diabetes tipe lain tetapi mempunyai latar belakang berbeda.

Pengakuan resmi yang diberikan IDF memberikan kejelasan diagnostik yang selama ini belum tersedia. Di sisi lain, hal ini mendorong upaya penanganan yang lebih spesifik agar kasus tidak lagi salah klasifikasi.

Gejala Diabetes Tipe 5 yang Perlu Diperhatikan

Diabetes tipe 5 biasanya menunjukkan gejala yang mirip dengan diabetes tipe 1. Penurunan berat badan tanpa sebab jelas sering menjadi tanda awal yang terlihat pada remaja atau dewasa muda.

Rasa haus berlebihan dan frekuensi buang air kecil meningkat juga umum terjadi. Gejala tersebut muncul karena kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh menarik lebih banyak cairan.

Selain itu, penderita juga lebih mudah merasa lelah meski tidak sedang beraktivitas berat. Rasa lelah ini berkaitan dengan ketidakmampuan tubuh memanfaatkan glukosa sebagai energi.

Kadar gula darah tinggi merupakan ciri yang sama dengan diabetes lainnya, namun pasien diabetes tipe 5 umumnya memiliki indeks massa tubuh di bawah 19 kg/m². Di sinilah perbedaan mendasar mulai terlihat dibandingkan tipe diabetes lain.

Tidak adanya tanda kerusakan sel β akibat autoimun semakin membedakannya dari diabetes tipe 1. Kondisi ini menegaskan bahwa akar masalah bukan serangan imun, melainkan gangguan gizi yang berlangsung bertahun-tahun.

Orang dengan diabetes tipe 5 juga bisa menunjukkan tanda kekurangan gizi kronis. Pertumbuhan tulang yang terhambat menjadi salah satu gejala fisik yang kerap muncul.

Beberapa penderita mengalami pembesaran kelenjar parotis yang menunjukkan gangguan metabolik akibat kurangnya nutrisi. Perubahan pada kulit maupun rambut kepala juga bisa terjadi karena pasokan vitamin dan mineral tidak memadai.

Gejala-gejala tersebut sering kali terlihat sejak masa pertumbuhan dan menjadi petunjuk penting bagi tenaga kesehatan. Menggabungkan seluruh tanda tersebut dapat membantu mempercepat diagnosis dan penanganan.

Faktor Risiko Utama Diabetes Tipe 5

Diabetes tipe 5 sangat berkaitan dengan masalah gizi yang terjadi sejak masa kanak-kanak. Malnutrisi kronis dapat melemahkan perkembangan pankreas sehingga tubuh kesulitan menghasilkan insulin dalam jumlah yang memadai.

Individu dengan berat badan rendah atau IMT di bawah rata-rata memiliki risiko lebih tinggi. Cadangan lemak dan otot yang terbatas membuat tubuh tidak mampu mengolah serta menyimpan glukosa dengan baik.

Pertumbuhan terhambat atau perkembangan fisik yang lebih lambat dari teman sebaya dapat menjadi indikasi masalah gizi. Bila kondisi ini tidak diperbaiki sejak dini, fungsi metabolik tubuh dapat terganggu di kemudian hari.

Kurangnya variasi makanan juga menjadi faktor penting. Pola makan minim protein, vitamin penting seperti vitamin B kompleks dan vitamin A, serta mineral seperti zink dan zat besi membuat tubuh tidak memiliki fondasi metabolik yang kuat.

Infeksi berulang pada masa kecil seperti diare, infeksi saluran pernapasan, atau penyakit parasit memperberat masalah gizi. Kondisi tersebut membuat tubuh sulit menyerap nutrisi sehingga gangguan metabolisme semakin parah.

Kemiskinan menjadi penyebab yang sering tidak terhindarkan karena memengaruhi ketersediaan makanan bergizi. Pola makan yang tidak teratur dan kualitas pangan yang rendah menjadi bagian dari risiko yang terus berlangsung.

Tinggal di wilayah berpenghasilan rendah atau menengah juga meningkatkan kerentanan terhadap diabetes tipe 5. Masalah gizi buruk yang masih terjadi di berbagai daerah membuat kondisi ini sering tidak terdeteksi selama bertahun-tahun.

Keterbatasan alat diagnostik dan minimnya kesadaran masyarakat memperparah situasi. Banyak penderita baru diketahui ketika gejala sudah berat karena tanda-tandanya tidak pernah disadari sejak awal.

Pentingnya Pengenalan Awal dan Penanganan Tepat

Memahami diabetes tipe 5 secara menyeluruh membantu tenaga medis dan masyarakat lebih waspada. Dengan deteksi dini, risiko komplikasi jangka panjang dapat ditekan sehingga kualitas hidup tetap terjaga.

Diagnosis yang tepat juga memastikan agar pengobatan sesuai kebutuhan khusus pasien. Perbaikan gizi menjadi langkah utama yang tidak boleh diabaikan dalam penanganan diabetes tipe 5.

Selain itu, edukasi mengenai nutrisi yang cukup dan seimbang perlu diberikan sejak masa kanak-kanak. Upaya ini bertujuan untuk mencegah malnutrisi yang dapat berdampak pada kesehatan metabolik di masa depan.

Dengan meningkatnya kesadaran, diharapkan angka kejadian diabetes tipe 5 dapat menurun seiring waktu. Pengakuan resmi dari dunia internasional juga memberi harapan bahwa penelitian dan intervensi akan semakin berkembang.

Terkini