Bahaya Solar Berkualitas Rendah: Ancaman Serius untuk Mobil Diesel Modern

Jumat, 14 November 2025 | 14:17:01 WIB
Bahaya Solar Berkualitas Rendah: Ancaman Serius untuk Mobil Diesel Modern

JAKARTA - Mobil diesel menawarkan performa tangguh dan efisiensi bahan bakar tinggi, namun kualitas solar sangat menentukan umur mesin. Penggunaan solar berkualitas buruk bisa memicu kerusakan komponen, menurunkan tenaga, dan meningkatkan emisi kendaraan.

Menurut Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus pakar bahan bakar, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ada tiga musuh utama yang harus dihindari pada sistem bahan bakar diesel. Ketiganya adalah air, sulfur, dan kontaminan atau kotoran yang dapat menghancurkan komponen penting mesin.

Musuh Diesel: Air, Sulfur, dan Kontaminan

Air dalam solar dapat menyebabkan korosi pada pompa injeksi dan injektor, memicu kerusakan dini. Bahkan jumlah kecil air sudah cukup untuk menurunkan tekanan injeksi dan membuat pembakaran tidak optimal.

Sulfur tinggi dalam bahan bakar juga berpotensi merusak after-treatment seperti catalytic converter. Komponen ini berperan mengubah gas berbahaya CO, HC, dan NOx menjadi emisi lebih aman berupa CO₂, H₂O, N₂, dan O₂.

Kontaminan atau kotoran yang terkandung dalam solar akan mempercepat keausan komponen mesin yang bergerak. Dampaknya terlihat dari turunnya performa, semburan bahan bakar yang tidak merata, hingga konsumsi lebih boros.

Efek pada Sistem Injeksi dan Performa Mesin

Ketika kualitas solar buruk, tekanan injeksi menjadi turun dan kabut semprotan menyempit. Hal ini membuat proses pembakaran tidak sempurna, sehingga tenaga mesin menurun dan konsumsi bahan bakar meningkat.

Asap putih atau hitam yang keluar dari knalpot menjadi indikator visual bahwa pembakaran tidak optimal. Semakin sering menggunakan solar berkualitas rendah, kerusakan pada pompa dan injektor akan semakin parah.

Tri menambahkan, ketidaksempurnaan pembakaran juga menimbulkan residu karbon yang menumpuk. Diesel Particulate Filter (DPF) kemudian bekerja lebih keras, tapi jika overload, partikel karbon tetap lolos ke atmosfer.

Dampak Jangka Panjang pada Emisi dan Biaya Perawatan

Kualitas solar yang buruk membuat emisi kendaraan meningkat karena catalytic converter dan DPF tidak bekerja optimal. Standar emisi yang semestinya tercapai justru gagal, meningkatkan polusi udara dan risiko sanksi regulasi di beberapa wilayah.

Selain masalah emisi, keausan komponen akibat solar rendah kualitas memperpendek umur mesin. Pemilik mobil akan menghadapi biaya perawatan yang lebih tinggi, mulai dari penggantian injektor, pompa, hingga sistem after-treatment.

Penggunaan solar berkualitas rendah juga dapat mengurangi efisiensi bahan bakar secara signifikan. Konsumsi lebih boros ini secara tidak langsung meningkatkan pengeluaran operasional kendaraan setiap bulannya.

Tips Memilih Solar Berkualitas untuk Mobil Diesel

Pemilik mobil diesel sebaiknya memilih solar yang memenuhi standar minimal Euro 4 atau setara. Pastikan membeli dari SPBU resmi dan terjamin kualitasnya untuk menghindari air, sulfur tinggi, atau kotoran.

Memeriksa sertifikasi dan label kualitas bahan bakar menjadi langkah penting sebelum mengisi tangki. Solar berkualitas baik tidak hanya menjaga performa mesin, tapi juga mendukung umur komponen yang lebih panjang.

Tri menekankan, pencegahan selalu lebih murah daripada perbaikan. Menggunakan bahan bakar sesuai standar dapat menghemat biaya perawatan, menjaga performa optimal, dan menurunkan emisi kendaraan secara signifikan.

Solar Berkualitas Baik Kunci Performa Diesel Optimal

Risiko penggunaan solar rendah kualitas mencakup kerusakan injektor, pompa, DPF, dan catalytic converter. Dampaknya terasa pada performa mesin menurun, konsumsi bahan bakar boros, dan emisi meningkat.

Pemilik mobil diesel disarankan cermat dalam memilih bahan bakar. Mengutamakan kualitas solar adalah investasi jangka panjang untuk menjaga performa kendaraan, umur mesin, dan efisiensi operasional.

Dengan pemahaman terhadap “musuh” diesel—air, sulfur, dan kontaminan—pengguna dapat mengambil langkah pencegahan tepat. Hasilnya, mobil diesel tetap tangguh, efisien, dan ramah lingkungan dalam jangka panjang.

Terkini