DEWI Perkuat Rantai Pasok Lewat Diversifikasi Usaha dan Ekspansi Hilirisasi Terintegrasi

Jumat, 14 November 2025 | 10:18:50 WIB
DEWI Perkuat Rantai Pasok Lewat Diversifikasi Usaha dan Ekspansi Hilirisasi Terintegrasi

JAKARTA - Dorongan untuk memperkuat rantai pasok pangan nasional mendorong PT Dewi Shri Farmindo Tbk. (DEWI) menyiapkan strategi besar melalui diversifikasi usaha. Emiten unggas tersebut kini mengkaji berbagai langkah hilirisasi yang dianggap mampu memperluas peran perusahaan dalam industri peternakan nasional.

Rencana tersebut tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis semata. DEWI ingin membangun ekosistem usaha yang lebih kokoh dari hulu hingga hilir dalam industri protein hewani.

Strategi Hilirisasi untuk Memperluas Jangkauan dan Kualitas Layanan

DEWI menilai kebutuhan protein hewani di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan kondisi tersebut, perusahaan melihat urgensi untuk memperkuat seluruh rantai pasok mulai dari produksi hingga distribusi.

Direktur Utama Dewi Shri Farmindo, Aditya Fajar Junus, menjelaskan bahwa perusahaan tengah mengkaji beberapa rencana strategis. Kajian tersebut meliputi pengelolaan rumah potong ayam, kemitraan dengan peternak bebek, pembangunan pabrik sosis, dan akuisisi usaha katering.

“Diversifikasi dan hilirisasi bukan hanya strategi bisnis, tetapi juga bagian dari upaya membangun pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Aditya dalam keterangan resmi pada Jumat, 14 November 2025. Ia menegaskan bahwa perusahaan ingin menciptakan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat.

Langkah pertama yang menjadi perhatian utama adalah rencana kerja sama dalam pengelolaan rumah potong ayam. Aditya menyebut bahwa kerja sama tersebut diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan standarisasi mutu yang lebih merata.

Selain itu, rumah potong ayam akan dikelola dengan memperhatikan praktik operasional ramah lingkungan. Strategi ini dinilai mampu meningkatkan daya saing perusahaan di tengah kebutuhan industri yang semakin menuntut standar kualitas tinggi.

Kemitraan dengan peternak bebek juga menjadi bagian penting dalam upaya diversifikasi usaha. Aditya menjelaskan bahwa kemitraan ini diarahkan pada peningkatan kapasitas produksi dan penguatan jaringan distribusi.

Dengan menjalin hubungan strategis bersama peternak bebek, DEWI ingin memperluas portofolio produknya. Langkah ini diharapkan dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas di sektor protein unggas.

Pabrik Sosis dan Akuisisi Katering Perkuat Integrasi Hulu-Hilir

Selain beberapa rencana yang sudah disiapkan, DEWI juga sedang mengkaji pembangunan pabrik sosis. Langkah ini merupakan upaya hilirisasi untuk mengolah hasil peternakan menjadi produk olahan bernilai tambah tinggi.

Aditya menilai pembangunan pabrik sosis dapat memperkuat posisi perusahaan dalam industri pangan olahan. Menurutnya, pengembangan ini membuka peluang baru untuk memperbesar kontribusi DEWI di pasar produk daging olahan.

“Di sisi lain, akuisisi usaha katering diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar dan mempercepat sinergi dari hulu hingga hilir dalam rantai pasok pangan,” jelas Aditya. Ia menegaskan bahwa integrasi bisnis akan memberi efek pengganda bagi seluruh unit usaha perusahaan.

Dengan memiliki lini usaha katering, perusahaan akan dapat memanfaatkan produk dari bisnis inti untuk disalurkan ke segmen konsumsi langsung. Hal ini memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi hasil produksi perusahaan.

Strategi hilirisasi ini diharapkan memberi dampak positif terhadap daya saing perusahaan. Aditya berpandangan bahwa integrasi penuh hulu-hilir mampu memperkuat ketahanan rantai pasok dan meningkatkan efisiensi biaya.

Jika seluruh rencana strategis tersebut terealisasi, DEWI menargetkan pertumbuhan berkelanjutan dari sisi kinerja bisnis. Perusahaan juga ingin memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan penguatan industri protein hewani.

Optimisme Pertumbuhan Bisnis Didukung Kinerja Keuangan yang Meningkat

Di tengah rencana ekspansi dan diversifikasi usaha, DEWI mencatat kinerja keuangan yang cukup solid hingga akhir kuartal III tahun 2025. Perusahaan melaporkan laba bersih sebesar Rp3,28 miliar pada periode tersebut.

Pencapaian tersebut melonjak 117 persen dibandingkan Rp1,51 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Lonjakan ini mencerminkan efektivitas strategi bisnis yang diterapkan perusahaan selama satu tahun terakhir.

Pertumbuhan laba didukung oleh penjualan yang mencapai Rp46,69 miliar sampai September 2025. Seluruh penjualan perusahaan pada periode tersebut berasal dari penjualan ayam karkas yang menjadi produk inti DEWI.

Sebagai perbandingan, pada September 2024 penjualan DEWI tercatat sebesar Rp37,37 miliar. Artinya, terjadi peningkatan permintaan yang cukup signifikan dalam rentang satu tahun.

Kenaikan permintaan ayam karkas memberikan sinyal positif bagi perusahaan. Hal ini menandakan bahwa konsumsi protein hewani di masyarakat masih tetap kuat meski dinamika ekonomi nasional bergerak fluktuatif.

Dengan kondisi tersebut, DEWI memiliki landasan yang kuat untuk memperluas bisnis ke sektor hilirisasi. Kinerja positif pada sektor inti diyakini dapat menopang rencana ekspansi di masa mendatang.

Manajemen perusahaan yakin bahwa strategi diversifikasi akan menghasilkan pertumbuhan jangka panjang. Ekspansi yang dilakukan secara bertahap juga dianggap dapat meminimalkan risiko usaha dalam situasi ekonomi yang terus berubah.

DEWI Fokus Bangun Ekosistem Usaha yang Lebih Kuat dan Berkelanjutan

Dengan berbagai rencana strategis yang tengah dikaji, DEWI menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran di sektor peternakan Indonesia. Perusahaan menilai bahwa diversifikasi dan hilirisasi merupakan kunci penting untuk membangun bisnis yang lebih tahan terhadap perubahan pasar.

Integrasi antara rumah potong ayam, kemitraan peternak bebek, pabrik sosis, hingga usaha katering akan menciptakan rantai pasok yang lebih kuat. Strategi ini juga membuka potensi peningkatan nilai tambah bagi setiap produk yang dihasilkan perusahaan.

Aditya menegaskan bahwa langkah strategis perusahaan tidak hanya berfokus pada sisi finansial. Ia menilai bahwa kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat merupakan tujuan utama.

DEWI ingin menjadi bagian dari solusi atas kebutuhan pangan nasional yang terus meningkat. Dengan dukungan infrastruktur bisnis yang lebih lengkap, perusahaan berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Rencana strategis ini juga sejalan dengan upaya perusahaan mendorong pertumbuhan yang inklusif. Manajemen menilai bahwa kemitraan dengan pelaku usaha lokal akan menciptakan dampak ekonomi positif bagi berbagai daerah.

Dengan demikian, DEWI menilai bahwa diversifikasi usaha bukan hanya strategi jangka pendek. Melainkan fondasi untuk membangun masa depan industri peternakan yang lebih modern dan berdaya saing tinggi.

Jika seluruh langkah strategis ini berjalan konsisten, DEWI optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai pemain penting dalam industri ayam dan pangan olahan di Indonesia. Perusahaan juga percaya bahwa integrasi penuh dapat menciptakan rantai pasok yang lebih stabil dan efisien.

Terkini

Cara Lengkap Cek Resi Kurir Blibli 2025

Senin, 01 Desember 2025 | 09:48:09 WIB

Cara Cek iPhone iBox atau Inter, Calon Pembeli Harus Tahu!

Senin, 01 Desember 2025 | 09:48:08 WIB

5 Cara Live di TikTok Tanpa 1000 Followers: Coba Sekarang!

Senin, 01 Desember 2025 | 09:48:07 WIB

30 Tempat Wisata di Jogja Paling Populer 2025

Senin, 01 Desember 2025 | 09:48:06 WIB