JAKARTA - Soto Lamongan tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga representasi budaya Jawa Timur yang kaya rempah. Kini, warga Jakarta bisa menikmati kelezatan autentik ini tanpa harus pergi ke Lamongan.
Kuah soto yang gurih berpadu dengan koya lembut dan suwiran ayam selalu menjadi favorit banyak orang. Beberapa warung bahkan mempertahankan resep asli, sehingga rasanya tetap seperti di kampung halamannya.
Warung Legendaris Soto Lamongan di Jakarta
Soto Lamongan Jaya Agung menjadi pelopor soto Lamongan di Jakarta sejak 1963. Didirikan oleh Jali Suprapto, perantau asal Lamongan, warung ini terkenal dengan rempah khas seperti kunyit dan daun pala yang menciptakan aroma menggugah selera.
Suwiran ayam kampung yang melimpah membuat soto ini semakin nikmat saat disantap hangat. Berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim No. 56, Jakarta Pusat, harga seporsinya sekitar Rp28.000–Rp30.000.
Soto Lamongan Kedoya di Jakarta Barat berdiri sejak 1980 dan menjadi legenda rasa tersendiri. Kuahnya gurih, diolah dari ayam kampung, lengkap dengan kol, soun, telur, kentang goreng, dan koya melimpah.
Selain soto, warung ini juga menawarkan kuliner khas Jawa Timur lain seperti Tahu Tek dan Rujak Cingur. Lokasinya berada di Jalan Kedoya Pesing No. 12, Kedoya, Jakarta Barat, selalu ramai pengunjung.
Pilihan Soto Lamongan dengan Kuah Gurih dan Harga Bersahabat
Soto Lamongan Cak Arifin di Duren Sawit terkenal dengan kuah gurih dan tempat makan bersih. Menu variatif tersedia, mulai dari soto ayam biasa hingga tambahan telur muda, ceker, dan ati ampela, dengan harga mulai Rp17.000 per porsi.
Soto Lamongan Cak Ali di Setiabudi menawarkan porsi besar dengan topping ayam royal. Buka sore hingga malam, seporsi soto campur nasi dibanderol Rp15.000, sedangkan versi pisah Rp16.000, cocok untuk perut lapar tanpa menguras kantong.
Soto Lamongan Menara Saidah di Pancoran dikenal dengan bumbu pekat dan rasa rempah kuat. Harga mulai Rp20.000-an per porsi, tersedia juga lauk pendamping seperti sate dan gorengan untuk menambah kenikmatan santap soto.
Soto Lamongan Cak Yadi di Jagakarsa menawarkan kuah kental dan koya melimpah. Isian bervariasi mulai dari ceker, leher, hingga suwiran ayam lembut, dilengkapi minuman tradisional seperti temulawak botolan yang menambah pengalaman kuliner khas Jawa Timur.
Soto Lamongan Autentik di Warung dan Restoran Kekinian
Soto Lamongan JM menghadirkan cita rasa autentik meski hanya berupa warung tenda. Kuahnya kaya rasa karena menggunakan kaldu ayam kampung, dengan pilihan isian seperti brutu, telur muda, ati ampela, hingga kulit ayam.
Soto Ayam Lamongan Cak Pri menjadi favorit bagi pencinta rasa asli Lamongan. Rempah kuat dan koya melimpah memberikan sensasi gurih yang hangat, setara dengan yang dijual langsung di Lamongan.
Warung Soto Lamongan Pak Toha menawarkan keunikan pilihan kuah bening atau santan. Keduanya sama-sama gurih dan nikmat, disajikan dengan lauk tambahan seperti sate, telur, dan kerupuk, membuatnya berbeda dari warung lain.
Mengapa Soto Lamongan Tetap Menjadi Favorit di Jakarta
Soto Lamongan bukan hanya soal rasa, tetapi juga simbol budaya dan kebersamaan. Hidangan ini sering disajikan pada acara keluarga dan perayaan, menjadikannya ikon kuliner yang dihargai masyarakat luas.
Kualitas bahan baku seperti ayam kampung, rempah segar, serta koya menjadi kunci cita rasa autentik. Dengan mudahnya akses ke berbagai warung dan restoran, Soto Lamongan kini dapat dinikmati oleh siapa saja di Jakarta.
Aspek sosial juga mendukung popularitasnya, karena soto ini kerap menjadi simbol kebersamaan dalam berbagai acara. Dari warung legendaris hingga restoran modern, Soto Lamongan tetap memikat lidah warga ibu kota.
Bagi pencinta kuliner, menikmati Soto Lamongan di Jakarta bukan sekadar makan, melainkan merasakan pengalaman budaya Jawa Timur. Kuah gurih, suwiran ayam, dan koya lembut menghadirkan sensasi hangat yang sulit ditolak.