Perdagangan Saham 13 November 2025, IHSG Diprediksi Lanjut Menguat Ditopang Sektor Perbankan

Kamis, 13 November 2025 | 11:16:44 WIB
Perdagangan Saham 13 November 2025, IHSG Diprediksi Lanjut Menguat Ditopang Sektor Perbankan

JAKARTA - Perdagangan saham pada Kamis, 13 November 2025, diperkirakan berlangsung dinamis dengan kecenderungan penguatan terbatas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren positif setelah sehari sebelumnya ditutup naik 0,26% ke posisi 8.388.

Analis memperkirakan ruang kenaikan IHSG masih terbuka menuju area 8.488 hingga 8.532. Namun, tekanan jual yang sempat muncul di akhir sesi perdagangan kemarin masih menjadi faktor penahan laju kenaikan indeks.

Analisis Teknis: Potensi Wave Penguatan Baru di Tengah Tren Bearish

Riset harian MNC Sekuritas melalui laporan MNCS Daily Scope Wave menyebutkan, pergerakan IHSG kemungkinan besar tengah berada di fase awal wave (iii) dari wave [iii]. Kondisi ini membuka peluang bagi penguatan lanjutan dalam jangka pendek.

Meski begitu, dalam pandangan teknikal 1–2 hari ke depan, tren IHSG masih tergolong bearish secara keseluruhan. Area 8.276–8.332 menjadi batas bawah atau zona koreksi yang perlu diwaspadai jika tekanan jual kembali meningkat.

Data Perdagangan: Aktivitas Pasar Masih Ramai dan Likuid

Pada perdagangan Rabu, 12 November 2025, IHSG ditutup di level 8.388,57 setelah dibuka pada posisi 8.392,28. Aktivitas perdagangan berjalan cukup ramai dengan total nilai transaksi mencapai Rp22,23 triliun.

Volume perdagangan tercatat 50,40 miliar lembar saham, dengan frekuensi transaksi sebanyak 2,64 juta kali. Kapitalisasi pasar (market cap) Bursa Efek Indonesia (BEI) kini menembus Rp15.302 triliun, menandakan minat investor terhadap pasar domestik masih kuat.

Sebanyak 355 saham ditutup menguat, 346 saham melemah, dan 255 saham stagnan. Komposisi tersebut mencerminkan bahwa pergerakan indeks masih berada dalam fase konsolidasi sehat di tengah rotasi sektor yang cepat.

Saham Sektor Perbankan Jadi Penopang Utama Kenaikan IHSG

Kinerja positif emiten perbankan besar menjadi motor utama penguatan IHSG di perdagangan terakhir. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 1,19%, diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang naik 0,26%.

Saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) juga menanjak 1,71%, sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) naik 0,9%. Kenaikan saham bank jumbo ini menunjukkan adanya aliran dana masuk ke sektor keuangan yang masih dianggap defensif dan stabil.

Selain perbankan, sektor energi dan infrastruktur juga berkontribusi terhadap kenaikan indeks. Beberapa saham unggulan di sektor ini mencatatkan penguatan signifikan seiring meningkatnya optimisme terhadap pemulihan ekonomi domestik.

Saham dengan Kinerja Terbaik dan Terlemah

Sejumlah saham mencatatkan lonjakan harga mencolok dan masuk dalam daftar top gainers. Saham PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (TRON) melesat 34,62%, diikuti PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) yang naik 34,68%.

Sementara itu, saham PT First Media Tbk. (KBLV) menanjak 25,79%, menunjukkan tingginya minat investor terhadap emiten sektor teknologi dan media. Di sisi lain, beberapa saham harus terkoreksi cukup dalam dan menjadi top losers pada perdagangan kemarin.

PT Kobexindo Tractors Tbk. (KOBX) turun 14,88%, PT Duta Anggada Realty Tbk. (DART) melemah 14,09%, dan PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ) terkoreksi 10%. Penurunan ini umumnya disebabkan aksi ambil untung setelah lonjakan harga di sesi-sesi sebelumnya.

Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Hari Ini

MNC Sekuritas memberikan sejumlah rekomendasi saham unggulan untuk perdagangan Kamis, 13 November 2025. Saham pilihan tersebut antara lain BBCA, ISAT, JSMR, dan WIRG.

Untuk BBCA, disarankan strategi buy on weakness di area 8.000–8.400 dengan target harga di 8.750–9.175 dan batas stop loss di bawah 7.900. Saham PT Indosat Tbk. (ISAT) juga direkomendasikan buy on weakness di area 2.050–2.160 dengan target 2.300–2.370.

Sedangkan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) direkomendasikan speculative buy di kisaran 3.520–3.550, dengan target 3.660–3.760 dan stop loss di bawah 3.500. Adapun saham PT WIR Asia Tbk. (WIRG) disarankan buy on weakness di area 109–114 dengan target 134–155 serta batas stop loss di bawah 104.

Sektor Teknologi dan Infrastruktur Mulai Dilirik Investor

Perhatian investor kini tidak hanya terfokus pada saham perbankan, tetapi juga pada sektor teknologi dan infrastruktur. Beberapa saham teknologi menunjukkan pergerakan agresif seiring peningkatan aktivitas digital dan proyek transformasi ekonomi berbasis AI.

Di sisi lain, sektor infrastruktur diproyeksikan tumbuh stabil menjelang akhir tahun seiring percepatan proyek strategis nasional. Faktor ini membuat saham seperti JSMR dan WSKT berpotensi menarik minat investor jangka menengah.

Outlook Pasar: IHSG Menuju Fase Konsolidasi Kuat

Dengan posisi indeks yang masih bertahan di atas level 8.300, pelaku pasar memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas namun tetap stabil dalam jangka pendek. Pola penguatan bertahap ini mencerminkan strategi investor yang mulai selektif dalam memilih sektor.

Kondisi makroekonomi domestik yang masih solid, didukung oleh pertumbuhan kredit perbankan dan konsumsi masyarakat, turut menjaga sentimen positif pasar modal Indonesia. Namun, faktor eksternal seperti arah kebijakan suku bunga global masih menjadi tantangan bagi pasar saham Asia.

Peluang Investasi Masih Terbuka Lebar di Tengah Konsolidasi IHSG

IHSG pada Kamis, 13 November 2025, masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan meskipun ruang kenaikan terbatas. Dukungan dari sektor perbankan, teknologi, dan infrastruktur akan menjadi penopang utama bagi indeks dalam menjaga tren positifnya.

Investor disarankan tetap waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek dan menggunakan strategi buy on weakness pada saham-saham berfundamental kuat. Dengan nilai transaksi yang masih tinggi dan minat investor yang terus meningkat, pasar modal Indonesia diyakini akan tetap menjadi destinasi menarik bagi investasi hingga akhir tahun 2025.

Terkini