Garuda Indonesia Siapkan Aksi Korporasi Rp23 Triliun, Bidik Ekuitas Positif 2026

Kamis, 13 November 2025 | 10:03:02 WIB
Garuda Indonesia Siapkan Aksi Korporasi Rp23 Triliun, Bidik Ekuitas Positif 2026

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA tengah bersiap menempuh fase penting dalam perjalanan transformasinya. Maskapai pelat merah ini akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 November 2025, sebuah momentum yang diharapkan menjadi titik balik bagi pemulihan total keuangan dan bisnisnya.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar Garuda Indonesia untuk keluar dari tekanan panjang akibat krisis finansial dan pandemi. Dengan semangat baru, perusahaan menegaskan komitmennya untuk kembali mengibarkan sayap sebagai maskapai kebanggaan nasional yang berdaya saing di pasar global.

Transformasi Pasca-Restrukturisasi 2022: Garuda Kembali Bangkit dari Krisis

Langkah pemulihan Garuda tidak dimulai tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari proses restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan sejak tahun 2022. Pada masa itu, perusahaan menghadapi tumpukan utang mencapai US$10 miliar akibat tekanan pandemi dan inefisiensi operasional yang terjadi selama beberapa tahun.

Namun, lewat restrukturisasi menyeluruh, beban utang berhasil ditekan menjadi US$5 miliar, atau berkurang hingga separuhnya. Dampaknya terlihat pada perbaikan ekuitas perusahaan yang melonjak drastis dari negatif US$5,3 miliar menjadi minus US$653 juta, sebuah capaian luar biasa yang menunjukkan arah pemulihan nyata.

Langkah Efisiensi Operasional dan Diversifikasi Pendapatan

Manajemen Garuda telah melakukan serangkaian langkah strategis dalam memperkuat efisiensi dan memperluas sumber pendapatan. Mereka merapikan jaringan rute penerbangan, menyesuaikan jumlah dan tipe pesawat sesuai kebutuhan pasar, serta menegosiasikan ulang kontrak sewa pesawat untuk mengurangi beban biaya.

Selain itu, sektor kargo dan ancillary revenue (pendapatan tambahan di luar tiket) juga berkembang pesat. Peningkatan signifikan di dua lini bisnis tersebut menjadi sumber pertumbuhan baru yang menopang keuangan perusahaan di tengah fluktuasi pasar penerbangan global.

PMTHMETD: Strategi Kunci Menuju Ekuitas Positif dan Pertumbuhan Jangka Panjang

Salah satu langkah paling krusial yang tengah disiapkan Garuda Indonesia adalah pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Aksi korporasi ini menjadi tumpuan utama perusahaan untuk memperbaiki ekuitas dan memperkuat struktur permodalan menjelang tahun 2026.

Melalui skema ini, Garuda akan menerbitkan 315,61 miliar saham seri D dengan harga Rp75 per saham, dan menargetkan perolehan dana segar mencapai Rp23,67 triliun. Dana tersebut terdiri dari setoran modal tunai Rp17,02 triliun oleh PT Danantara Asset Management (DAM) dan konversi pinjaman pemegang saham sebesar Rp6,65 triliun.

Tabel Rencana Aksi Korporasi PMTHMETD Garuda Indonesia 2025

KomponenRincianNilai Transaksi
Total saham baru315,61 miliar lembar (seri D)-
Harga per sahamRp75-
Total dana terkumpul-Rp23,67 triliun
Setoran modal tunai (DAM)-Rp17,02 triliun
Konversi pinjaman pemegang saham-Rp6,65 triliun

Manajemen optimistis, dana hasil PMTHMETD akan menjadi “bahan bakar baru” bagi Garuda untuk mencapai ekuitas positif, memperkuat likuiditas perusahaan, dan mempercepat pemulihan kinerja keuangan. Langkah ini juga penting untuk mencegah risiko suspensi atau delisting saham yang dapat terjadi pada Juni 2026 jika ekuitas tetap negatif.

Optimisme Baru di Tengah Tantangan Pasar Global

Meski industri penerbangan Asia Pasifik masih menunjukkan pemulihan yang lambat, Garuda Indonesia tetap menatap masa depan dengan sikap optimis. Manajemen menyebut bahwa seluruh tantangan tersebut merupakan bagian dari proses transformasi berkelanjutan untuk memperkuat pondasi bisnis jangka panjang.

Kinerja positif yang mulai terlihat menjadi sinyal bahwa strategi perbaikan berjalan di jalur yang benar. Garuda kini berfokus untuk menjaga stabilitas operasional, meningkatkan efisiensi biaya, dan memperluas kolaborasi internasional.

Garuda Indonesia: Pilar Strategis Perekonomian Nasional

Lebih dari sekadar entitas bisnis, Garuda Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Keberadaan maskapai ini berkontribusi langsung pada mobilitas masyarakat, konektivitas wilayah, serta pertumbuhan pariwisata dan perdagangan.

Manajemen Garuda menegaskan, "Sebagai lini bisnis strategis, Garuda berperan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia." Karena itu, program restrukturisasi dan penyehatan lanjutan yang telah disetujui melalui Surat Menteri BUMN dan Presiden RI menjadi amanah penting untuk segera direalisasikan.

Performa Saham dan Kepercayaan Investor Mulai Pulih

Seiring langkah restrukturisasi berjalan, saham Garuda Indonesia juga menunjukkan pergerakan positif. Saat ini, harga saham GIAA berada di level Rp110, mencatatkan kenaikan hingga 100 persen secara year to date (YtD).

Meskipun masih menyandang notasi khusus “E” dan “X”, optimisme pasar terhadap prospek Garuda terus meningkat. Banyak investor menilai, pelaksanaan PMTHMETD dan restrukturisasi lanjutan akan menjadi momentum penting bagi kembalinya kepercayaan publik terhadap maskapai nasional ini.

Menyongsong Babak Baru: Dari Penyehatan Menuju Pertumbuhan

Garuda Indonesia tengah bersiap memasuki babak baru pasca restrukturisasi. Dengan modal tambahan, penguatan likuiditas, dan efisiensi berkelanjutan, perusahaan bertekad untuk membangun kinerja keuangan yang sehat dan berkelanjutan.

Kebijakan bisnis yang lebih disiplin diharapkan menjadi pondasi kuat bagi transformasi jangka panjang. Garuda juga berkomitmen mengedepankan prinsip tata kelola yang transparan untuk menjaga kepercayaan publik dan mitra bisnis global.

Terbang Tinggi Menuju Langit Baru Ekonomi Indonesia

Aksi korporasi senilai Rp23,67 triliun menjadi bukti nyata keseriusan Garuda Indonesia untuk kembali menjadi maskapai unggulan. Proses penyehatan yang berlangsung sejak 2022 telah menunjukkan hasil, dan kini langkah besar melalui PMTHMETD akan melengkapi upaya menuju ekuitas positif dan profitabilitas berkelanjutan.

Dengan dukungan pemegang saham, kepercayaan investor, serta strategi bisnis yang adaptif, Garuda Indonesia siap mengukir babak baru dalam sejarah penerbangan nasional. Di bawah langit biru Indonesia, sang Garuda bersiap kembali mengudara lebih kuat, lebih efisien, dan lebih tangguh dari sebelumnya.

Terkini