Intiland Development Siapkan Rp125 Miliar untuk Lunasi Sukuk Jatuh Tempo Desember

Rabu, 12 November 2025 | 13:02:52 WIB
Intiland Development Siapkan Rp125 Miliar untuk Lunasi Sukuk Jatuh Tempo Desember

JAKARTA - PT Intiland Development Tbk (DILD) mengumumkan kesiapan dana untuk melunasi sukuk yang akan jatuh tempo. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan keuangan perusahaan agar tetap aman dan terkontrol.

Melansir keterbukaan informasi pada 11 November 2025, DILD telah mencadangkan dana kas untuk membayar Sukuk Ijarah Berkelanjutan Intiland Development Tahap III Tahun 2022 Seri B. Dana yang disiapkan mencapai Rp125 miliar dan akan digunakan tepat pada tanggal jatuh tempo, 2 Desember 2025.

Direktur Utama DILD Archied Noto Pradono menegaskan kesiapan ini sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap kewajibannya. Dia menyebutkan, dana kas perusahaan sudah dipastikan cukup untuk menutup pokok sukuk tersebut.

Kinerja Keuangan DILD Terkini

Pendapatan usaha Intiland Development hingga kuartal III 2025 tercatat sebesar Rp1,69 triliun. Angka ini sedikit turun dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp1,98 triliun.

Laba bersih perusahaan juga menurun signifikan, dari Rp285,13 miliar menjadi Rp18,22 miliar per kuartal III 2025. Penurunan ini menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga profitabilitas di tengah dinamika pasar properti yang berubah.

Jumlah aset perusahaan per September 2025 tercatat Rp13,51 triliun, menurun dari Rp13,7 triliun pada September 2024. Sementara itu, liabilitas perusahaan berada di angka Rp6,74 triliun, dan ekuitas tercatat sebesar Rp6,77 triliun.

Kas dan setara kas akhir tahun DILD tercatat Rp803,64 miliar per kuartal III 2025. Jumlah ini turun dari Rp846,23 miliar pada periode sama tahun sebelumnya, namun tetap cukup untuk memenuhi kewajiban sukuk yang akan jatuh tempo.

Strategi Perusahaan Menjaga Likuiditas

Persiapan dana sukuk menunjukkan strategi Intiland dalam menjaga likuiditas perusahaan. Dengan mengalokasikan kas untuk melunasi sukuk, perusahaan meminimalkan risiko keuangan yang bisa mempengaruhi operasi dan reputasi.

Archied menekankan, meski laba bersih menurun, perusahaan tetap fokus menjaga kewajiban utang dan komitmen terhadap investor. Hal ini penting agar kepercayaan pasar dan investor tetap terjaga di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Pencadangan dana sukuk juga menjadi langkah preventif terhadap fluktuasi arus kas. Dengan begitu, perusahaan dapat menjalankan proyek dan operasional tanpa terganggu kewajiban pembayaran hutang.

Tantangan dan Prospek Industri Properti

Kinerja keuangan DILD yang menurun mencerminkan kondisi industri properti yang menghadapi dinamika pasar. Penurunan laba dan aset menunjukkan adanya tekanan pada penjualan dan nilai properti di tengah kondisi makroekonomi saat ini.

Namun, langkah strategis seperti pencadangan dana sukuk menunjukkan kesiapan manajemen menghadapi tantangan. Upaya menjaga likuiditas menjadi faktor penting dalam memastikan keberlangsungan proyek dan stabilitas keuangan perusahaan.

Perusahaan juga tetap melanjutkan proyek dan pemasaran properti, meski menghadapi tekanan laba. Fokus pada efisiensi dan manajemen risiko diharapkan membantu perusahaan menavigasi ketidakpastian pasar.

Komitmen Intiland terhadap Investor dan Keuangan

Dengan persiapan Rp125 miliar untuk melunasi sukuk, DILD menunjukkan komitmen terhadap kewajiban dan transparansi keuangan. Langkah ini penting untuk mempertahankan kepercayaan investor dan menjaga reputasi perusahaan di pasar modal.

Meskipun kinerja keuangan mengalami penurunan, strategi pengelolaan kas dan alokasi dana sukuk mencerminkan manajemen yang hati-hati. Persiapan ini menjadi bukti bahwa DILD tetap fokus menjaga stabilitas keuangan dan keberlanjutan proyek properti di masa depan.

Terkini