JAKARTA - Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) kembali menjadi perhatian publik pada Rabu, 12 November 2025. Masyarakat perlu mengetahui pembaruan harga BBM nonsubsidi yang baru saja diumumkan untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Kenaikan harga kali ini tidak berlaku untuk semua jenis BBM. Pertamina hanya menyesuaikan harga untuk beberapa produk diesel nonsubsidi, sementara jenis bensin dan BBM subsidi tetap stabil.
Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi Jenis Diesel
Produk BBM nonsubsidi yang mengalami kenaikan harga adalah Dexlite dan Pertamina Dex. Keduanya naik sebesar Rp200 per liter dibandingkan bulan sebelumnya.
Untuk wilayah dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, seperti DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Dexlite kini mencapai Rp13.900 per liter. Sementara itu, Pertamina Dex dijual dengan harga Rp14.200 per liter.
Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak dunia serta penyesuaian biaya distribusi dan logistik nasional. Pertamina menyatakan, penetapan harga dilakukan dengan mempertimbangkan keekonomian serta daya beli masyarakat.
Harga Bensin dan BBM Subsidi Tetap Stabil
Berbeda dengan produk diesel, harga BBM jenis bensin tidak mengalami perubahan. Pertamax masih dibanderol Rp12.200 per liter, Pertamax Turbo dijual Rp13.100 per liter, dan Pertamax Green 95 tetap Rp13.000 per liter.
Sementara itu, untuk produk BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Bio Solar juga tidak mengalami penyesuaian harga. Pertalite tetap dijual Rp10.000 per liter dan Bio Solar berada di level Rp6.800 per liter.
Kestabilan harga ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga minyak mentah global. Pemerintah juga terus memantau perkembangan harga energi dunia untuk memastikan harga BBM dalam negeri tetap terjangkau.
Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia
Harga BBM Pertamina berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung pada besaran pajak daerah dan biaya distribusi. Berikut daftar lengkap harga BBM per 12 November 2025 di berbagai provinsi Indonesia.
| Wilayah | Pertamax | Pertamax Turbo | Pertamax Green 95 | Dexlite | Pertamina Dex | Keterangan Tambahan |
|---|---|---|---|---|---|---|
| Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung | Rp12.500 | Rp13.400 | - | Rp14.200 | Rp14.500 | Harga berlaku umum untuk Sumatera bagian selatan |
| FTZ Sabang | Rp11.500 | - | - | Rp13.000 | - | Wilayah perdagangan bebas |
| FTZ Batam | Rp11.700 | Rp12.450 | - | Rp13.200 | Rp13.500 | Wilayah perdagangan bebas Batam |
| Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu | Rp12.800 | Rp13.700 | - | Rp14.500 | Rp14.800 | Harga lebih tinggi karena biaya distribusi |
| DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur | Rp12.200 | Rp13.100 | Rp13.000 | Rp13.900 | Rp14.200 | Termasuk wilayah dengan PBBKB 5% |
| Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur | Rp12.200 | Rp13.100 | - | Rp13.900 | Rp14.200 | Bio Solar nonsubsidi Rp13.800/liter khusus NTT |
| Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara | Rp12.500 | Rp13.400 | - | Rp14.200 | Rp14.500 | Harga rata wilayah Kalimantan |
| Kalimantan Selatan | Rp12.800 | Rp13.700 | - | Rp14.500 | Rp14.800 | Sama seperti wilayah Sumbar dan Riau |
| Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat | Rp12.500 | Rp13.400 | - | Rp14.200 | Rp14.500 | Harga seragam wilayah Sulawesi |
| Maluku, Maluku Utara | Rp12.500 | - | - | Rp14.200 | - | Distribusi terbatas, jenis bensin terbatas |
| Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya | Rp12.500 | Rp13.400 (Papua saja) | - | Rp14.200 | Rp14.500 (Papua & Papua Barat Daya) | Harga bervariasi sesuai ketersediaan |
Faktor Penentu dan Harapan ke Depan
Pertamina secara berkala menyesuaikan harga BBM nonsubsidi sesuai dengan pergerakan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kebijakan ini diterapkan agar harga tetap kompetitif serta menjaga keberlanjutan pasokan energi nasional.
Perusahaan juga berupaya meningkatkan efisiensi distribusi dan pelayanan di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil yang memiliki tantangan logistik tinggi. Dengan begitu, masyarakat di seluruh Indonesia tetap dapat menikmati akses energi yang merata.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan akan terus mengawal kebijakan harga BBM agar selaras dengan kondisi ekonomi nasional. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara stabilitas fiskal dan kebutuhan energi masyarakat.
Konsistensi Harga dan Ketahanan Energi Nasional
Kestabilan harga BBM subsidi dan penyesuaian terbatas untuk produk nonsubsidi mencerminkan upaya pemerintah menjaga ketahanan energi nasional. Pertamina berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan memastikan pasokan BBM aman di seluruh wilayah.
Dengan adanya transparansi informasi harga BBM ini, masyarakat dapat lebih mudah menyesuaikan kebutuhan energi mereka. Harapannya, kebijakan penyesuaian harga yang proporsional dapat mendorong efisiensi penggunaan bahan bakar dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.