Harga Komoditas Melemah, Kementerian ESDM Tetap Optimistis PNBP Energi Tembus Rp254 Triliun

Rabu, 12 November 2025 | 12:08:03 WIB
Harga Komoditas Melemah, Kementerian ESDM Tetap Optimistis PNBP Energi Tembus Rp254 Triliun

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap yakin target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor energi dapat tercapai tahun ini. Optimisme ini disampaikan meskipun harga minyak, gas, dan mineral global tengah menurun sejak pertengahan 2025.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa hingga 10 November 2025, realisasi PNBP sektor minyak dan gas (migas) serta mineral dan batu bara (minerba) telah mencapai Rp200,66 triliun. Angka tersebut mencerminkan capaian 78,74 persen dari total target APBN 2025 sebesar Rp254,83 triliun.

Capaian Positif di Tengah Tantangan Harga Komoditas

Bahlil mengakui pencapaian tersebut bukan hal mudah mengingat situasi harga komoditas global yang tidak menguntungkan. Ia menyoroti harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) yang meleset dari asumsi APBN dan cenderung menurun sejak kuartal III tahun ini.

Namun, meski harga energi global turun, pemerintah tetap berkomitmen mengejar target penerimaan negara. Bahlil menilai, stabilitas PNBP menjadi hal penting di tengah kebutuhan pembiayaan besar untuk berbagai proyek energi strategis nasional.

Menurutnya, penurunan harga minyak dan batu bara tidak boleh menjadi alasan untuk menurunkan semangat pencapaian. Pemerintah, lanjutnya, tetap fokus mendorong optimalisasi sektor energi agar bisa memberikan kontribusi maksimal bagi pendapatan negara.

Kebutuhan Anggaran Energi Tetap Tinggi

Bahlil menjelaskan bahwa meski tantangan harga komoditas cukup berat, kebutuhan pendanaan di sektor energi semakin meningkat. Anggaran dibutuhkan untuk membiayai berbagai proyek penting seperti pembangunan jaringan gas, pipa gas, pembangkit listrik, serta program listrik desa.

Pembangunan infrastruktur energi tersebut menjadi prioritas strategis karena berkaitan langsung dengan pemerataan energi di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, proyek-proyek tersebut juga berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Bahlil menegaskan, target APBN tetap harus dikejar agar seluruh rencana kerja dapat berjalan optimal. “Karena itu kami tetap mematok target penerimaan PNBP seperti yang ada di APBN. Insyaallah bisa tercapai,” tegasnya.

Realisasi Anggaran Kementerian Masih Rendah, Namun Akan Dikejar

Selain melaporkan kinerja penerimaan negara, Bahlil juga memaparkan capaian penyerapan anggaran Kementerian ESDM tahun ini. Hingga 10 November 2025, realisasi penyerapan anggaran baru mencapai 31,12 persen.

Meski masih tergolong rendah, Bahlil optimistis angka tersebut akan meningkat tajam menjelang akhir tahun. Ia memperkirakan realisasi anggaran akan mencapai 91,68 persen pada 31 Desember 2025.

Adapun total anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) perubahan tahun ini untuk Kementerian ESDM tercatat sebesar Rp14,10 triliun. Dari jumlah tersebut, tambahan pagu yang diberikan pada Agustus 2025 mencapai Rp6,28 triliun.

Porsi Besar Anggaran untuk PLN dan Proyek Energi Nasional

Bahlil menjelaskan bahwa dari tambahan anggaran tersebut, sebesar Rp4,35 triliun dialokasikan sebagai penugasan kepada PT PLN (Persero). Dana ini akan digunakan untuk mempercepat sejumlah proyek ketenagalistrikan yang mendukung program pemerintah dalam memperluas akses listrik di berbagai daerah.

Angka tersebut, kata Bahlil, setara dengan sekitar 30 persen dari total DIPA induk maupun DIPA perubahan yang tercantum dalam APBN 2025. Ia menambahkan bahwa penugasan kepada PLN merupakan bagian dari upaya memperkuat sistem kelistrikan nasional yang andal dan berkelanjutan.

Dengan adanya dukungan anggaran ini, pemerintah berharap PLN mampu menyelesaikan proyek yang berorientasi pada peningkatan layanan kepada masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah dalam mempercepat transisi energi menuju sistem yang lebih hijau.

Harga Komoditas Turun, Tapi Kinerja PNBP Tetap Tangguh

Penurunan harga batu bara dan minyak dunia memang menjadi faktor eksternal yang cukup memengaruhi pendapatan negara. Namun, Bahlil menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menghambat pemerintah dalam mengoptimalkan sumber penerimaan dari sektor energi.

Menurutnya, pemerintah memiliki strategi untuk menjaga stabilitas PNBP, termasuk dengan meningkatkan efisiensi di sektor hulu migas dan memperluas kegiatan eksplorasi. Selain itu, kebijakan hilirisasi juga terus didorong untuk menambah nilai ekonomi dari setiap komoditas energi yang diproduksi.

“Sekalipun harga minyak dan mineral turun, kami tidak menjadikannya alasan. Negara tetap membutuhkan pembiayaan, terutama untuk proyek strategis di sektor energi,” ujarnya.

Kinerja Sektor Minerba Diharapkan Terus Membaik

Bahlil menyebutkan bahwa meski harga batu bara sedang lesu, kontribusi dari sektor minerba masih menunjukkan tren positif. Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang memperketat tata kelola izin tambang serta mendorong peningkatan produktivitas.

Selain itu, beberapa kebijakan baru di sektor minerba juga mulai memberikan dampak terhadap penerimaan negara. Misalnya, peningkatan tarif royalti dan penertiban izin tambang yang tidak aktif atau melanggar ketentuan.

Bahlil optimistis, langkah-langkah tersebut akan memperkuat kontribusi sektor minerba terhadap PNBP nasional pada sisa tahun ini. Dengan sinergi kebijakan dan pengawasan yang ketat, sektor ini diharapkan tetap menjadi tulang punggung penerimaan negara di tengah volatilitas harga global.

ESDM Fokus pada Efisiensi dan Transparansi Anggaran

Selain mengejar target penerimaan, Kementerian ESDM juga menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran. Bahlil menuturkan bahwa pengelolaan dana publik harus dilakukan secara transparan dan tepat sasaran, terutama dalam proyek yang melibatkan masyarakat luas.

Program-program yang menyentuh kebutuhan dasar energi masyarakat menjadi prioritas utama. Pemerintah ingin memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan dapat memberikan manfaat langsung bagi peningkatan akses energi nasional.

Dengan pengawasan ketat, diharapkan tidak ada pemborosan anggaran, sementara setiap proyek energi bisa memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat dan industri.

Optimisme PNBP Sektor Energi di Tengah Tantangan Global

Kementerian ESDM menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas penerimaan negara dari sektor energi hingga akhir 2025. Meski harga minyak dan batu bara tengah melemah, pemerintah yakin target PNBP sebesar Rp254,83 triliun tetap dapat dicapai.

Bahlil menegaskan bahwa fokus utama bukan hanya pada angka, tetapi juga pada kesinambungan pengelolaan energi nasional. Dengan langkah strategis dan efisiensi anggaran yang terukur, pemerintah optimistis kinerja sektor energi akan terus menopang kekuatan fiskal Indonesia.

Melalui sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, sektor energi diharapkan tetap menjadi pilar penting dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika global yang terus berubah.

Terkini