Waspada Cuaca Ekstrem di Banten 12–16 November 2025, BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Angin Kencang

Rabu, 12 November 2025 | 11:09:21 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem di Banten 12–16 November 2025, BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Angin Kencang

JAKARTA - Wilayah Banten tengah bersiap menghadapi ancaman cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat, banjir, hingga angin kencang.

Fenomena atmosfer global menjadi pemicu utama meningkatnya aktivitas cuaca di wilayah ini. BMKG menyebutkan bahwa sistem atmosfer saat ini sangat aktif dan berpotensi menimbulkan dampak signifikan terhadap kondisi cuaca di Banten.

Aktivitas Atmosfer Meningkat, Hujan Lebat Diprediksi Terjadi

BMKG menjelaskan, dinamika atmosfer menunjukkan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) sedang berlangsung di wilayah Western Pacific. Selain MJO, gelombang ekuatorial seperti Kelvin, Rossby, dan Low Frequency turut berperan memperkuat potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan curah hujan di sejumlah daerah. “Adanya pola siklonik di wilayah Samudera Hindia barat daya Banten meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Anomali Suhu Muka Laut (SST) yang hangat turut meningkatkan potensi penguapan ke atmosfer,” tulis BMKG, Rabu (12/11/2025).

Kelembapan udara di wilayah Banten juga terpantau tinggi, berkisar antara 70 hingga 100 persen pada lapisan 850–500 mb. Kondisi ini menjadi pemicu terbentuknya awan konvektif secara intensif di atmosfer, yang pada akhirnya dapat menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi.

Banten Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang

Dengan meningkatnya potensi pembentukan awan konvektif, BMKG memprakirakan wilayah Banten akan mengalami hujan lebat hingga sangat lebat dalam beberapa hari ke depan. Wilayah selatan dan barat Banten menjadi daerah yang paling berisiko terkena dampaknya.

Selain hujan deras, potensi angin kencang juga mengancam hampir seluruh wilayah di Provinsi Banten. “Potensi angin kencang terjadi pada 12 hingga 14 November di sebagian besar wilayah Provinsi Banten. Kecepatan angin lebih dari 45 km/jam (25 knot),” ujar BMKG.

Angin kencang yang disertai hujan deras dikhawatirkan dapat menyebabkan pohon tumbang, gangguan listrik, hingga kerusakan pada bangunan ringan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menghindari aktivitas luar ruangan saat cuaca memburuk.

Masyarakat Diimbau Siaga Hadapi Potensi Bencana Alam

BMKG memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat di wilayah Banten untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem. Warga diminta waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi berbukit atau sistem drainase yang kurang baik.

“Waspada banjir dan genangan air di daerah dengan drainase buruk, terutama saat hujan lebat. Antisipasi tanah longsor bagi masyarakat di daerah berbukit atau tebing rawan,” tulis BMKG.

Para pengendara juga diingatkan untuk berhati-hati saat berkendara karena hujan mendadak dapat mengurangi jarak pandang secara signifikan. Kondisi jalan licin juga berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Peringatan untuk Nelayan dan Masyarakat Pesisir

BMKG turut mengingatkan masyarakat pesisir dan nelayan agar memperhatikan kondisi angin dan gelombang laut yang berpotensi meningkat. “Perubahan pola angin dan tinggi gelombang perlu diwaspadai oleh masyarakat pesisir terhadap potensi angin kencang dan peningkatan tinggi gelombang,” imbau BMKG.

Kegiatan melaut sebaiknya ditunda sementara waktu, terutama bagi nelayan yang menggunakan perahu kecil. Gelombang tinggi dapat membahayakan keselamatan di laut, sedangkan angin kencang dapat mempercepat perubahan arah arus dan meningkatkan risiko kecelakaan kapal.

Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir juga diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar pantai saat cuaca ekstrem berlangsung. Peningkatan tinggi gelombang dapat menyebabkan abrasi maupun genangan di kawasan pesisir.

Wilayah dengan Potensi Cuaca Ekstrem 12–16 November 2025

BMKG telah memetakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Provinsi Banten. Potensi hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, serta Kabupaten Serang bagian barat dan selatan.

Sementara itu, wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat mencakup Kabupaten Tangerang bagian selatan dan timur, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, serta Kota Serang. Daerah-daerah ini diminta untuk bersiap menghadapi cuaca buruk dalam beberapa hari mendatang.

Masyarakat di seluruh wilayah Banten diharapkan terus memantau informasi cuaca dari BMKG. Pembaruan data cuaca dilakukan setiap hari untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kondisi atmosfer di wilayah tersebut.

Pentingnya Kewaspadaan dan Tindakan Preventif

Cuaca ekstrem yang melanda Banten tidak hanya berdampak pada masyarakat umum, tetapi juga berpotensi mengganggu berbagai sektor. Aktivitas pertanian, transportasi, hingga kelautan bisa terdampak langsung oleh intensitas hujan dan angin yang tinggi.

Oleh karena itu, koordinasi antarinstansi menjadi hal yang sangat penting. Pemerintah daerah diharapkan dapat menyiapkan langkah mitigasi, termasuk kesiapan tim tanggap darurat, peralatan penyelamatan, serta jalur evakuasi di daerah rawan bencana.

Waspada, Siaga, dan Tetap Tenang

Cuaca ekstrem memang tidak dapat dihindari, namun dampaknya bisa diminimalkan melalui kesiapsiagaan dan disiplin dalam mengikuti peringatan dini. Masyarakat diminta tidak panik, tetapi tetap waspada dan mengikuti imbauan resmi dari BMKG serta pemerintah daerah.

Dengan memperhatikan informasi prakiraan cuaca dan melakukan langkah antisipasi sejak dini, risiko kerugian akibat bencana alam dapat ditekan. Cuaca ekstrem di Banten menjadi pengingat bahwa kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci utama dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin dinamis.

Terkini