Waspada Penipuan Lowongan Kerja Online, Ini Cara Lindungi Diri dari Scam

Rabu, 12 November 2025 | 09:03:15 WIB
Waspada Penipuan Lowongan Kerja Online, Ini Cara Lindungi Diri dari Scam

JAKARTA - Penipuan lowongan kerja kini kian marak memanfaatkan ruang digital. Kasusnya tidak lagi lokal, tetapi lintas negara, bahkan menjerat ribuan WNI di Asia Tenggara.

Dalam forum nasional “St@y Safe in Digital Space: Behind the Screen- Trafficking Is Closer Than You Think” yang digelar United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) di Jakarta, praktik ini menjadi sorotan utama. Praktik scam online disebut sebagai salah satu pintu masuk perdagangan orang internasional.

Data PBB menunjukkan sedikitnya 120 ribu orang di Myanmar dan 100 ribu di Kamboja dipaksa bekerja di operasi scam digital. Lonjakan kasus di Asia Tenggara tercatat naik 4,7 kali lipat dalam setahun, dengan korban dari 66 negara.

Pola Penipuan yang Sering Digunakan

Abie Sancaya, National Programme Officer UNODC, menjelaskan teknologi kini memfasilitasi seluruh rantai kejahatan. Mulai dari perekrutan, pembujukan, hingga pengendalian korban, semuanya bisa dilakukan secara daring.

Beberapa modus yang kerap ditemukan meliputi tawaran kerja paruh waktu melalui WhatsApp atau Telegram, dengan iming-iming komisi kecil sebelum korban diminta deposit. Selain itu, penipu sering meminta biaya pelatihan atau peralatan di awal proses rekrutmen.

Modus lainnya adalah memindahkan komunikasi ke grup chat pribadi yang tidak resmi. Penipu juga kerap mengumpulkan data pribadi, termasuk nomor rekening atau identitas resmi, untuk keperluan eksploitasi.

Beberapa lowongan kerja luar negeri menjanjikan gaji tinggi, tapi menggunakan visa turis yang berujung pada eksploitasi. Korban akhirnya dipaksa bekerja di kondisi yang sangat merugikan dan berisiko hukum.

Pentingnya Verifikasi dan Platform Resmi

UNODC menekankan agar proses perekrutan dilakukan di platform resmi yang dapat diverifikasi. Dengan begitu, tahapan seleksi dan komunikasi dapat diaudit dan dicegah manipulasi penipu.

Penggunaan kanal tak terverifikasi, seperti media sosial, justru memperbesar risiko menjadi korban. Platform resmi mampu mempersempit ruang gerak scammer dengan prosedur yang terstruktur dan aman.

Jobstreet by SEEK menekankan peranannya dalam menjaga keamanan digital bagi pencari kerja. Menurut Head of Country Marketing Indonesia Jobstreet by SEEK, Sawitri, keamanan dan integritas platform menjadi prioritas utama.

Edukasi dan Tindakan Preventif untuk Pencari Kerja

“Modus yang kian marak menjerat korban adalah penipuan lowongan kerja. Karena itu, SEEK menempatkan keamanan platform sebagai prioritas dengan deteksi berbasis AI, verifikasi dokumen perusahaan, serta edukasi pencari kerja,” kata Sawitri.

Melalui Gerakan #NextMillionJobs yang dimulai 2024, Jobstreet mendorong perusahaan beralih ke perekrutan terstruktur. Platform ini juga menyediakan opsi pasang iklan gratis di kanal resmi sebagai langkah melawan job scam.

Jika menemukan lowongan mencurigakan, pencari kerja disarankan segera menekan tombol “Laporkan iklan lowongan”. Tindakan cepat dapat menghentikan penipuan dan melindungi pengguna lain dari jebakan serupa.

Waspada Ancaman dan Lindungi Diri

Penipuan lowongan kerja tidak hanya merugikan finansial, tapi juga membuka peluang eksploitasi dan perdagangan manusia. Kesadaran dan edukasi pencari kerja menjadi kunci utama dalam pencegahan.

Pencari kerja harus selalu memastikan informasi perusahaan dan kanal rekrutmen resmi sebelum membayar atau menyerahkan data pribadi. Dengan langkah preventif ini, risiko menjadi korban scam digital dapat diminimalkan secara signifikan.

Pemanfaatan teknologi, baik oleh penipu maupun platform resmi, menunjukkan bahwa perlindungan diri di dunia digital bukan sekadar kewaspadaan, tetapi juga tindakan proaktif. Kolaborasi lintas sektor, termasuk lembaga pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, menjadi garda terdepan mencegah tindak kejahatan berbasis lowongan kerja.

Terkini